Tuesday, November 27, 2012

Goa Kelelawar

Universitas Negeri Malang – Fakultas Ilmu Sosial – Jurusan Geografi

Pengembangan Wisata Alam Goa Ngerong (Goa Kelelawar) Terhadap Tingkat Ekonomi Masyarakat di desa Rengel
Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban

Oleh:
Titi Winarni / 109821417280
Jurusan Geografi-Fakultas Ilmu Sosial-Universitas Negeri Malang

ABSTRAK
Kegiatan pariwisata merupakan salahsatu sektor yang sangat berperan dalam proses pembangunan dan pengembangan wilayah yaitu dalam memberikan kontribusi bagi pendapatan suatu daerah meupun bagi masyarakat.dengan kontribusi yang diberikan ini, pemerintah daerah memiliki tambahan pemasukan dalam rangka pembangunan proyek-proyek maupun kegiatan lain di wilayahnya. Sebagai salahsatu daerah tujuan wisata, kawasan wisata Goa Ngerong (Goa Kelelawar) dalam perkembangannya mempunyai dampak yang langsung terhadap perubahan tingkat ekonomi masyarakat sekitar objek wisata tersebut.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam studi ini adalah mengidentifikasi dampak atau pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya aktifitas pariwisata terhadap kehidupan ekonomi masyarakat setempat. Pada aspek ekonomi, adanya perkembangan aktivitas pariwisata di dalam kawasan mengakibatkan perubahan pada tingkat pendapatan masyarakat yang cukup signifikan. Pada kesempatan kerja dan berusaha juga mengalami peningkatan, hal ini karena salahsatu dampak dari kegiatan pariwisata adalah mampu menyediakan lapangan kerja baru.
Kata kunci : pariwisata, Gua Ngerong, tingkat ekonomi masyarakat.

PENDAHULUAN
Sebagai salah satu sektor pembangunan yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi suatu wilayah, pariwisata dianggap sebagai suatu aset yang strategis untuk mendorong pembangunan pada wilayah-wilayah tertentu yang mempunyai potensi objek wisata. Adanya perkembangan industri pariwisata di suatu wilayah, arus urbanisasi dari desa ke kota dapat ditekan. Hal ini disebabkan pariwisata memiliki tiga aspek pengaruh, yaitu aspek ekonomis, aspek sosial dan aspek budaya. Keberadaan sektor pariwisata tersebut seharusnya memperoleh dukungan dari semua pihak seperti pemerintah daerah sebagai pengelola, masyarakat yang berada di lokasi objek wisata serta partisipasi pihak swasta sebagai pengembang.
Selain peran yang dimilikinya, pariwisata juga merupakan suatu sektor yang tidak jauh berbeda dengan sektor ekonomi yang lain yaitu dalam proses perkembangannya juga mempunyai dampak atau pengaruh dibidang sosial dan ekonomi. Pengaruh yang ditimbulkan tersebut dapat berupa pengaruh positif maupun negatif terhadap kehidupan masyrakat setempat. Demikian juga dengan salah satu objek wisata yang ada di Desa Rengel Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban yaitu Goa Ngerong (Goa Kelelawar) yang dinilai memiliki potensi cukup tinggi dalam memberikan kontribusi terhadap tingkat ekonomi masyarakat setempat.
Adanya peningkatan kunjungan wisatawan dan aktivitas pariwisata yang berlangsung di dalam kawasan, secara tidak langsung telah menimbulkan pengaruh terhadap kehidupan sosial masyarakat. Interaksi antara masyarakat setempat dengan wisatawan yang dapat mengakibatkan perubahan pola atau tata nilai kehidupan masyarakat setempat. Selain menimbulkan pengaruh terhadap aspek sosial, pada kenyataannya, kegiatan pariwisata juga berpengaruh pada aspek ekonomi yaitu terbukanya peluang atau kesempatan kerja di dalam kawasan yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
Berdasarkan pernyataan tersebut, maka kawasan wisata Goa Ngerong (Goa Kelelawar) yang berada di Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban memerlukan adanya studi untuk mengetahui besarnya pengaruh aktivitas pariwisata yang terdapat di dalam kawasan terhadap tingkat ekonomi masyarakat setempat. Dengan adanya studi ini diharapkan pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan yakni perubahan kehidupan ekonomi masyarakat setempat dapat diketahui, hal ini perlu karena masyarakat merupakan unsur yang sangat penting untuk mendukung keberhasilan pembangunan suatu wilayah.



METODE OBSERVASI
Untuk memperoleh hasil atau untuk mengetahui seberapa berpengaruh keberadaan lokasi wisata alam Goa Ngerong terhadap tingkat ekonomi masyarakat adalah dengan menyebar angket pada 15 orang atau responden. Angket ini diberikan pada PKL yang terdiri dari penjual gorengan (3 penjual), penjual souvenir (3 penjual), penjual klentheng (6 penjual), penyewa perahu anak dan sebagainya (1 penyewa) serta petugas parkir (2 orang). Teknik yang digunakan adalah dengan teknik wawancara. Yang memuat serentetan pertanyaan dengan jawaban yang sudah tersedia sehingga pewawancara tinggal membubuhi tanda silang (x) dan menuliskan jawaban singkat.
Angket ini digunakan untuk mengetahui tingkat pendapatan pedagang barang dan jasa persewaan perahu anak-anak dll, serta tukang parkir di lokasi apakah pendapatannya dapat mencukupi kebutuhan pokok perkeluarga ataukah tidak. Selain itu, angket ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran seberapa besar pengaruh lokasi wisata Goa Ngerong terhadap tingkat ekonomi masyarakat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Profil Wisata Goa Ngerong


Taman Wisata Alam Gua Ngerong terletak di Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban. Secara geografis Gua Ngerong terletak di koordinat LS.12° 00’ BT 7° 04″. Lokasi ini bisa dilalui dari beberapa jalan, bisa melalui Tuban ataupun melalui Kabupaten Bojonegoro. Lokasi wisata yang berjarak 20 Km dari Kabupaten Bojonegoro ini merupakan obyek wisata yang dikelola oleh Pemda setempat, dengan membeli tiket masuk sebesar beberapa ribu rupiah kita sudah dapat memasuki obyek wisata ini dan menikmati keindahan dan keajaiban dari sisi lain sekitar kita. Letaknya cukup mudah dijangkau karena berada tepat di pinggir jalan besar, tetapi dengan minimnya area parkir membuat obyek wisata ini terkesan kurang fasilitas dalam hal per-parkiran mengingat letaknya yang tepat di pinggir jalan raya.
            Obyek wisata ini berupa sebuah aliran air atau sungai yang menuju ke sebuah gua, konon katanya gua ini bisa tembus sampai dengan Kabupaten Tuban dan didalam gua tersebut terdapat binatang yang sangat besar yang belum jelas binatang apa itu. Gua ini dahulu digunakan sebagai rute pelarian oleh para pengungsi yang melarikan diri dari penjajah karena takut akan disiksa dan dipekerjakan secara paksa.
Gua yang berdiameter kira-kira 3 meter ini dipenuhi dengan banyak sekali kelelawar, yang merupakan daya tarik tersendiri dari gua tersebut. Dengan banyaknya kelelawar tersebut tak heran jika tercium aroma yang kurang sedap dari kotoran binatang tersebut dalam radius 10 meter mendekati lokasi gua. Pertama bagi yang baru datang pasti langsung akan merasa mual atau bahkan bagi yang tidak kuat akan muntah, tetapi setalah beberapa saat kita di area kelelawar tersebut kita akan terbiasa dan tidak merasakan aroma tidak sedap yang mengganggu, hal ini dikarenakan juga adanya angin yang selalu berhembus agak kencang disekitar lokasi kelelawar.


Jika di atas gua terdapat ribuan kelelawar, berbeda halnya dengan di bawah gua. Di bawah gua terdapat ribuan ikan mulai dari yang berukuran kecil hingga yang berukuran sebesar paha orang dewasa. Di aliran sungai itulah ikan – ikan tersebut berhabitat, dengan airnya yang jernih membuat kita bisa memanjakan mata kita dengan melihat tingkah polah ribuan ikan yang berlari-lari mengejar makanan yang kita lemparkan ke sungai. Makanan itu kita bisa peroleh karena banyak sekali para pedagang yang menjual makanan ikan di area tersebut, yang sedikit aneh adalah makanan ikan tersebut ada yang berupa biji buah kapuk, atau kalau orang jawa bilang adalah klentheng. Saling kejar dan saling berebut diantara ikan-ikan tersebut merupakan pemandangan yang lucu dan membuat kita bisa tersenyum dan ingin mengulanginya lagi. Kita juga bisa masuk kedalam sungai tersebut sambil memberi makan atau berenang sambil berusaha menangkap ikan, kedalaman sungai mulai dari 30 cm untuk yang terdangkal dan sekitar 1 meter untuk bagian yang paling dalam.
Mitos-mitos yang ada di Wisata Alam Goa Ngerong
Selain menawarkan banyak keindahan serta adanya sumber mata air yang keluar dari dalam gua, adanya ikan Tawes serta kura-kura raksasa yang menghuni kolam juga menjadi daya tarik tersendiri karena hingga saat ini masih menyimpan mitos yang belum terkuak. Mitos lainnya yang tak kalah menarik dari Gua Ngerong adalah adanya larangan bagi pengunjung untuk menangkap dan membawa pulang ikan maupun bulus yang bebas berkeliaran. Karena apabila masyarakat tidak mengindahkan larangan tersebut, diyakini akan mendapat celaka seusai pulang dari lokasi wisata yang berada di daerah pegunungan kapur tersebut.
Mitos atau cerita legenda jika kita mau mempelajari secara ilmiah kadang ia memiliki alasan rasional atas keberadaan mitos tersebut. Jika kita tilik secara ilmiah makanan utama ikan tersebut adalah kotoran kelelawar yang banyak mengandung zat amonia NH3 yang sangat berbahaya bagi tubuh jika dimakan, jadi sangat rasional jika ada orang yang memakan ikan dari sungai ini dapat berujung pada kematian.
Pemanfaatan Goa Ngerong oleh masyarakat
Terdapat banyaknya keindahan alam dan mitos yang ditawarkan oleh Taman Wisata Alam Gua Ngerong tentu akan mendatangkan manfaat bagi banyak orang, baik itu untuk pengunjung ataupun untuk pihak-pihak yang turut meramaikan lokasi wisata ini. Beberapa orang yang dimaksud adalah para PKL, tukang parkir atau bahkan petugas loket. Sebanyak tujuh desa di Kecamatan Rengel memanfaatkan air dari sumber di gua tersebut. Luasan sawah yang diairi sekitar 5.000 hektare yang berada di Desa Rengel, Sawahan, Ngadirejo, Sambirejo, Maibit, Pekuwon dan Bulurejo. Warga pun merasakan manfaatnya, karena bisa tanam padi sebanyak tiga kali dalam setahun, karena sawah di daerah ini termasuk dalam sawah irigasi.
Kesatuan antara pengelola wisata dan warga, sebenarnya sudah mulai terlihat saat masuk ke lokasi wisata. Di sungai yang jernih ini, masyarakat sekitar banyak memanfaatkan air untuk mencuci pakaian, serta perabot rumah tangga lainnya. Tak jarang pula, masyarakat mandi di sungai tersebut. Anak-anak mereka bahkan bebas bermain di sungai yang hanya mempunyai kedalaman setengah meter. Beberapa pengunjung juga tampak menikmati makanan sambil lesehan di aula yang disediakan pengelola untuk sekedar rehat. Aneka makanan mulai bakso, mie, camilan, hingga secangkir kopi akan menemani para wisatawan menikmati wisata alam nan eksotis ini. Para pedagang juga menyediakan berbagai souvenir berasal dari pasir atau kayu yang dijual dengan harga beragam.
Masyarakat sekitar sudah begitu dekat dengan keberadaan sungai yang ada. Setiap hari mereka memanfaatkan air sungai untuk keperluan sehari-hari seperti mencuci dan mandi. Apalagi, ada ketentuan dari pemerintah desa, bagi masyarakat Rengel, tidak dikenai pungutan apapun saat masuk ke lokasi wisata.
Kegiata-kegiatan warga di lokasi wisata Goa Ngerong
Kecamatan Rengel memiliki beberapa obyek wisata yang sudah terkenal selain Wisata Goa Ngerong, diantaranya adalah Bumi Perkemahan Sendang Maibit, Pemandian Sendang Beron, Jurang Pencit yang masih dihuni ribuan ekor monyet ekor panjang dan Sendang Lohgawe yang terkenal akan penghasil ikan air tawar. Dengan banyaknya lokasi wisata tersebut, sudah tentu mata pencaharian masyarakatnya adalah sebagai petani dan berdagang, selain itu juga karena pasar Desa Rengel adalah salahsatu pasar terbesar dan teramai di Kabupaten Tuban.
Untuk manfaat ekonomi yang diberikan oleh Wisata Goa Ngerong adalah terbukanya lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar. Terdapat banyak jenis kegiatan warga di lokasi dalam rangka mencari rejeki, mulai dari berjualan makanan ringan, jerajinan tangan, bunga, makanan ringan seperti “gorengan” hingga jasa parkir bahkan ada yang menjual makanan dari ikan-ikan yang terdapat di sungai Gua Ngerong yang berasal dari biji kapuk/randu yang biasa disebut dengan Klentheng.
Tingkat kunjungan paling ramai adalah pada Hari Minggu dan hari libur Nasional. Kondisi ini akan sangat berpengaruh pada penghasilan para PKL, dan petugas-petugas lainnya. Mulai dari PKL yang berjualan gorengan, makanan ringan, souvenir dan para penjual klentheng. Pengaruh yang akan didapat adalah meningkatnya penghasilan. Selain yang telah disebutkan di atas, di lokasi ini juga dibuka tempat penyewaan perahu dan pelampung anak-anak serta perlengkapan lainnya yang dapat digunakan untuk bermain air di sungai yang jernih. Banyak anak-anak yang bermain di sungai ini karena kedalamannya yang kira-kira hanya setengah meter juga cukup aman untuk bermain anak.
Analisis Data
            Dari penyebaran kuisioner kepada 15 responden yang dilakukan dengan teknik wawancara, dapat diketahui bahwa:
1.      Pekerjaan pokok
Hampir dari semua responden menjadikan pekerjaannya saat ini di Lokasi wisata Goa Ngerong sebagai pekerjaan pokok. Untuk  para ibu, biasanya mereka menjajakan gorengan,  klentheng atau barang dagangan lainnya. Mereka menjadikan pekerjaan ini sebagai pekerjaan pokok selain disamping di rumah sang suami yang menjadi petani atau buruh kuli lainnya. Sedangkan untuk penyewa perahu anak-anak, ini dianggap sebagai pekerjaan pokok karena bisa menghasilkan uang yang sangat banyak.
2.      Pendapatan
Untuk pendapatan dibagi menjadi beberapa bagian:
a.       Pedagang gorengan
Para pedagang gorengan mengaku pendapatan yang mereka peroleh tiap bulannya mencapai Rp. 800.000,- sampai Rp. 950.000,-. Hal ini akan berbeda apabila memasuki musim liburan sekolah atau saat hari libur Nasional pendapatan mereka bisa mencapai Rp. 1.000.000,- lebih. Barang dagangan mereka meliputi tempe, tahu isi, pisang dan sukun goreng. Mereka biasa menjual dagangan mereka dengan harga Rp. 500,-. Tak jarang dari mereka juga mengaku dapat membeli kendaraan bermotor seperti sepeda motor atau alat elektronik lainnya setelah berjualan di lokasi wisata Goa Ngerong.
b.      Pedagang pakan ikan (klentheng)
Sama halnya dengan pedagang gorengan, pedagang klentheng pun mendapatkan hasil yang memuaskan kala mereka menjajakan dagangan mereka di Lokasi wisata Goa Ngerong. Mereka juga mengaku mendapat untung yang cukup karena mereka tidak membutuhkan modal untuk berjualan klentheng karena mereka dapat memperoleh biji kapuk/randu tanpa harus membelinya karena mereka bisa mendapatkannya di sekitar rumah mereka. Selain karena mereka tidak mengeluarkan modal untuk mendapatkan barang dagangan, di wisata Goa ngerong ini jarang dijumpai pungutan sewa tempat seperti halnya di lokasi wisata lainnya. Hal ini dikarenakan hampir semua petugas di wisata Goa Ngerong merupakan penduduk asli yang saling toleransi kepada para penjual. Mereka biasa menjual dagangan mereka Rp. 500,- perbungkus (1/4 kg) dan dalam sehari bisa membawa pulang uang tak kurang dari Rp. 50.000,- di saat ramai pengunjung dan pada hari-hari biasa sekitar Rp. 20.000,-. Untuk satu bulannya mereka memperoleh untung Rp. 700.000,-.
c.       Penyedia sewa perahu plastik
Karena penyedia jasa penyewaan perahu plastik atau bahkan ban bekas untuk anak-anak berenang di sungai hanya satu yaitu Bapak Tarjimin. Bapak ini mengaku mendapat untung yang lumayan besar dari usaha menyewakan perahu yaitu sekitar Rp.1.000.000,- perbulan. Mereka menyewakan perahu plastik dengan harga @Rp. 5.000,-. Disamping karena Bapak Supardi adalah satu-satunya yang menyewakan perahu karetnya pada pengunjung, banyaknya pengunjung anak-anak kecil juga menjadi faktor meningkatnya penghasilan bapak ini.
d.      Jasa parkir dan tiket masuk
Jasa parkir ini dinaungi atau bergabung menjadi satu dengan pembayaran tiket masuk pengelolaannya. Dari perolehan tiket masuk dan parkir dalam sebulan diperoleh pendapatan rata-rata sekitar Rp. 5-6 juta rupiah. Pendapatan itu dipakai untuk membantu biaya operasional pemerintahan desa.
3.      Jangka waktu mereka telah berdagang di lokasi wisata Goa Ngerong.
Dari beberapa responden mengaku bahwa mereka telah berdagang dan mencari nafkah di lokasi wisata Goa Ngerong ini sudah lebih dari 2 tahun. Mereka mengaku mendapatkan banyak keuntungan dari berdagang dan menyediakan layanan jasa penyewaan perahu plastik termasuk juga tukang parkir. Rata-rata mereka berjualan mulai jam 07.30 sampai jam 16.00 sore. Ada dari mereka yang berjualan ditemani oleh anak-anak mereka maupun saudara mereka. Dan semua menjadikan pekerjaan di lokasi wisata ini sebagai pekerjaan pokok dan permanen.





KESIMPULAN
Rengel merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Tuban yang memiliki objek wisata alam yang banyak mengundang wisatawan untuk mengunjunginya, salahsatu diantaranya adalah taman wisata alam Goa Ngerong. Goa ini berada persis di bawah kaki bukit pegunungan kapur di desa Rengel, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban. Kawasan ini memiliki sungai yang sangat jernih dan ribuan ikan berkeliaran seolah-olah ikan itu berada di dalam akuarium raksasa yang mana ikan-ikan tersebut makan biji randu atau yang biasa dikenal dengan sebutan klentheng yang banyak dijual di lokasi ini. Berkah Goa Ngerong bagi masyarakat sekitarnya tidak hanya untuk penjual klentheng saja, penjual gorengan, souvenir, jasa penyewa perahu, dan jasa parkir. Untuk manfaat ekonomi yang diberikan oleh Wisata Goa Ngerong adalah terbukanya lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar. Terdapat banyak jenis kegiatan warga di lokasi dalam rangka mencari rejeki, mulai dari berjualan makanan ringan, kerajinan tangan, bunga, makanan ringan seperti “gorengan” hingga jasa parkir bahkan ada yang menjual makanan dari ikan-ikan yang terdapat di sungai Gua Ngerong yang berasal dari biji kapuk/randu yang biasa disebut dengan Klentheng. Air sungai juga dimanfaatkan sebagai pengairan sawah. Sebanyak tujuh desa di Kecamatan Rengel memanfaatkan air dari sumber di gua tersebut. Luasan sawah yang diairi sekitar 5.000 hektare yang berada di Desa Rengel, Sawahan, Ngadirejo, Sambirejo, Maibit, Pekuwon dan Bulurejo.



Daftar Pustaka


Lampiran Angket
DAFTAR PERTANYAAN PEDOMAN WAWANCARA
OBSERVASI KONTRIBUSI WISATA GOA NGERONG (Goa Kelelawar) TERHADAP TINGKAT EKONOMI MASYARAKAT DI DESA RENGEL KECAMATAN RENGEL KABUPATEN TUBAN

I.                   IDENTITAS RESPONDEN
1.      Nama                                             :
2.      Umur                                             :                       th
3.      Jenis kelamin                                 :                       (L/P)
4.      Jumlah tanggungan keluarga         :
II.                ASPEK EKONOMI
1.      Apa pekerjaan pokok anda sekarang?
2.      Berapa pendapatan pokok anda dalam satu bulan?
3.      Disamping pekerjaan pokok, apa pekerjaan sampingan anda?
4.      Berapa pendapatan yang anda peroleh dari pekerjaan sampingan selama satu bulan?
5.      Pada saat hari libur nasional (libur sekolah) berapa pendapatan yang anda peroleh per hari?
6.      Berapa lama anda bekerja di lokasi wisata Goa Ngerong?
7.      Siapa saja anggota keluarga anda yang ikut bekerja di sektor wisata ini?
8.      Apakah anda melakukan pekerjaan di sektor wisata ini pada saat tertentu saja (tetap/permanen)?


SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertandatangan di bawah ini, saya
nama                : Titi Winarni
off                   : A
NIM                : 109821417280
jurusan             : Pendidikan Geografi
menyatakan bahwa jurnal yang berjudul “Pengaruh Wisata Alam Goa Ngerong (Goa Kelelawar) Terhadap Tingkat Ekonomi Masyarakat di desa Rengel Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban”  adalah asli tulisan saya.
                                                                                               

                                                                                                Tanda tangan
                                                                                   
                                                                                                 Titi Winarni

No comments:

Post a Comment