Saturday, August 6, 2011

KEDATANGAN NABI MUHAMMAD DI KITAB UMAT HINDU+BUDHA ^_^


MUNGKIN JIKA DI LIAT KITAB INJIL/TAURAT KITA UDAH SERING LIAT NUBUAT NABI MUHAMMAD,TAPI TERNYATA EH TERNYATA DI KITAB NYA HINDU/BUDA JUGA ADA NUBUAT NABI MUHAMMAD.UDAH AH JANGAN BASA BASI LAGY,LANGSUNG AJA.CEKIDOT !!<span> </span>
<span>NAMA NABI MUHAMMAD DALAM KITAB UMAT HINDU</span><span> </span>

Seperti kitab Weda, kitab suci ummat Hindu yang usianya sudah 2.500 tahun lamanya, sejak lahirnya Sang Sidharta Gautama (623 - 543 SM), bahkan mungkin lebih lama lagi. (Hindu usianya lebih tua daripada Budha, sedangkan Sidharta Gautama adalah pembawa agama Budha). Didalam kitab Weda konon ada tertulis: "Hai sekalian manusia, dengarkanlah berita penting ini. Nanti aku bangunkan seorang laki laki yang terpuji diantara manusia."
Laki-laki terpuji dalam bahasa Arab disebutkan "Muhammad." Meskipun tafsiran ini mungkin benar, tetapi saya kira belum ada kekuatan sama sekali, sebab dalam masa 2.500 tahun itu telah banyak bermunculan laki-laki terpuji dan orang-orang gagah seperti Selon, Zarahudza, Socrates, Aristoteles, Iskandar Zulkarnain, Yesus, Darius yang Agung, Napoleon, Hitler dan masih seribu nama lagi barangkali. Untuk kita mengetahui , "laki-laki terpuji yang mana yang dimaksudkan," maka baiklah kini kita baca dalam kitab Beha Pesiyaporana (kitab Hindu) yang bunyinya:

"Pada masa itu datanglah seorang laki-laki dari tanah Arab namanya Akhmad bergelarkan Muhammad, dan dia akan mendapatkan penolong-penolong. Hai orang-orang Arab, hai tuan-tuan seluruh alam ini, kepada engkaulah taqdis (penghormatan)Ku yang suci. Hai orang-orang yang mengadakan beberapa jalan yang banyak untuk membinasakan sekalian syaithan, dan dunia ini, kepada engkaulah taqdisKu."

Suatu keterangan berharga, yang sayangnya tetap tersembunyi, sebab adanya peraturan kasta-kasta, dimana yang berhak membaca Weda hanyalah kaum Brahmana saja, sedangkan bagi orang diluar Brahmana, sangat tabu, apalagi bagi kasta Paria dan Sudra, bila saja membaca Weda atau mendengarkan ayat-ayatnya sekalipun, dapatlah ia dihukum mati. Mereka, kaum Brahmana kuatir, kalau-kalau kasta lainnya diperbolehkan membaca Weda, akan jatuhlah martabat dirinya,
bahkan mungkin akan pula terbuka beberapa ajaran-ajarannya yang salah, sama seperti juga mengapa ummat Katolik sampai, dewasa ini belum "mempunyai Injil-injil yang lengkap," selain daripada hanya katekesmus dan Jubilate belaka.

COBA PERHATIKAN BAIK-BAIK:
DALAM KITAB Bhavishya Puran, Prati Sarg Parv III: 3, 3, Mantra 5


A malechha (belonging to a foreign country and speaking foreign language) spiritual teacher will appear with his companions. His name will be Mahamad...

DALAM KITAB Sama Veda II: 6, Mantra 8
"Ahmad acquired religious law (Shariah) from his Lord. This religious law is full of wisdom. I receive light from him just as from the sun."

"Terjemahan: Ahmad menerima perundangan keagamaan daripada Tuhannya, ia dipenuhi dengan kebijaksanaan. Aku menerima cahaya daripadanya sebagaimana menerima daripada matahari"

Rasulullah Saw bersabda :
'Sesungguhnya aku mempunyai beberapa nama: Aku Muhammad, Aku Ahmad , Aku yang penghapus karena aku, Allah menghapuskan kekafiran, Aku pengumpul yang dikumpulkan manusia dibawah kekuasaanku dan aku pengiring yang tiada kemudianku seorang Nabipun.'
((MORE INFORMATIONS: http://saifur.tripod.com/q​uranh.html AND http://comparative-religio​n-points.blogspot.com/

Ahmad merupakan salah satu nama bagi Nabi Muhammad SAW sebagaimana firman Allah SWT:
[QS 61:6] Dan (ingatlah juga peristiwa) ketika Nabi Isa ibni Maryam berkata: "Wahai Bani Israil, sesungguhnya aku ini Pesuruh Allah kepada kamu, mengesahkan kebenaran Kitab yang diturunkan sebelumku, iaitu Kitab Taurat, dan memberikan berita gembira dengan kedatangan seorang Rasul yang akan datang kemudian daripadaku - bernama: Ahmad". Maka ketika ia datang kepada mereka membawa keterangan-keterangan yang jelas nyata, mereka berkata: "Ini ialah sihir yang jelas nyata!"

Dalam Kitab Atharva Veda yang merupakan sebuah kitab suci di sisi orang-orang Hindu:
"O people, listen [to] this emphatically! the man of praise [The name 'Muhammad' literally means 'praiseworthy' in arabic)] will be raised among the people. We take the emigrant in our shelter from sixty thousand and ninety enemies whose conveyances are twenty camels and she camels, whose loftiness of position touches the heaven and lowers it". [Atharva Veda 20:129]
Terjemahan: "Wahai manusia, dengar ini betul-betul, lelaki terpuji akan diutuskan di tengah-tengah manusia. Kami meletakkan penghijrah tersebut dalam penjagaan kami daripada enam puluh ribu sembilan puluh orang musuh, yang berkenderaan dua puluh ekor unta dan seekor unta betina , yang kemuliaan kedudukan menyentuh langit dan merendahkannya". ( Atharva Veda 20:129 )

Dalam Kitab hindu yang lain iaitu Bhavisya Puranas ( Prati Sarg Part III:3,3,5 ):
"A 'malechha' spiritual teacher will appear with his companions. His name will be Mahamad..."
"seorang malechha (berasal daripada negeri asing dan bercakap bahasa asing): guru kerohanian akan muncul dengan sahabat-sahabatnya; namanya adalah MAHAMAD"

LIHAT LEBIH LENGKAP DI:
http://www.cyberistan.org/​islamic/prophhs.html

Muhammad Rasulullah saw – Nabi yang ditunggu oleh org Hindu? New Delhi, India Seorang professor bahasa dari Alahabad University India dalam salah satu buku terakhirnya berjudul “Kalky Avatar” (Petunjuk Yang Maha Agung) yang baru diterbitkan memuatkan sebuah kenyataan yang sangat mengejutkan kalangan intelektual Hindu. Professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah saw karena menurutnnya, sebenarnya Muhammad Rasulullah saw adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual.

Pundit Vedaprakash Upadhyay, professor beragama Hindu, dalam bukunya yang menghebohkan mengklaim bahwa “Avatar” yang tertera dalam Kitab Suci agama Hindu cocok dengan kepribadian Nabi Muhammad SAW. Di India buku tentang fakta itu telah dipublikasikan. Buku itu menjadi topik hangat diskusi dan isu di dalam negeri. Penulisnya adalah Pundit Vedaprakash Upadhyay yang merupakan seorang Profesor Hindu.

Judul bukunya adalah Kalki Avatar. Pundit Vedaprakash Upadhyay adalah pemeluk Hindu Brahmin berasal dari Bengali. Dia merupakan peneliti di universitas Allahabad. Setelah bertahun-tahun meneliti kitab Veda, Purna and Upnishad dia mempublikasikan bukunya itu dan tidak kurang dari delapan orang pundit terkenal mengakui argumen-argumen yang disodorkannya. Menurut keyakinan Hindu, dunia Hindu sedanmenanti kedatangan “seorang pembimbing sekaligus pemimpin” namanya Kalki Avatar. Diskripsi yang ada dalam teks agama Hindu hanya menerangkan nabi Muhammad SAW dari arab Saudi. Oleh karena itu umat Hindu si seluruh dunia tidak perlu menunggu kedatangan Kalki Avatar (sang Inspirasi) dan harus segera mengimani nabi Muhammad SAW sebagai Kalki Avatar. Ini merupakan fakta yang diakui oleh pundit-pundit terkenal. Apa yang penulis dapat katakan adalah siapapun yang masih menunggu kedatangan Kalki Avatar adalah menyiksa diri. Utusan Allah itu telah datang dan pergi pada empat belas abad yang lalu. Penulisnya mengutip keterangan dari kitab Veda dan Kitab Suci umat Hindu lainnya:
Dalam Purana (kitab Hindu), dinyatakan bahwa Kalki Avatar adalah utusan Tuhan terkahir di dunia. Dia akan menjadi pembimbing bagi seluruh manusia di dunia.
Menurut keyakinan hindu kelahiran Kalki Avatar akan terjadi di sebuah wilayah, yang menurut keyakinan Hindu sendiri adalah di wilayah Arab.
Dalam kitab suci agama Hindu, nama ayah dan ibu Kalki Avatar adalah VISHNUBHAGAT dan SUMANI. Bila dicermati arti dari nama-nama itu kita akan sampai pada kesimpulan yang sangat menarik. VISHNU (artinya Allah) + BHAGAT (artinya Hamba). Hamba Allah = ABDULLAH (dalam bahasa Arab) adalah nama ayah rasulullah.SUMAANI (artinya damai atau ketenangan). Aminah (dalam bahasa Arab berarti Damai) adalah nama ibu rasulullah.

Dengan demikian kata SYANUYIHKAT artinya “ABDULLAH”. Demikian juga kata SUMANEB yang dalam bahasa sansekerta artinya AMANA atau AMAAN yang terjemahan bahasa Arabnya “AMINAH”. Sementara semua orang tahu bahwa nama bapak Rasulullah Saw adalah ABDULLAH dan nama ibunya MINAH.

Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa Tuhan akan mengirim utusan-Nya kedalam sebiuah goa untuk mengajarkan KALKY AUTAR (Petunjuk Yang Maha Agung). Cerita yang disebut dalam kitab Wedha ini mengingatkan akan kejadian di Gua Hira saat Rasulullah didatangi malaikat Jibril untuk mengajarkan kepadanya wahyu tentang Islam.

Bukti lain yang dikemukakan oleh Prof Barkash bahwa kitab Wedha juga menceritakan bahwa Tuhan akan memberikan Kalky Autar seekor kuda yang larinya sangat cepat yang membawa kalky Autar mengelilingi tujuh lapis langit. Ini merupakan isyarat langsung kejadian Isra’ Mi’raj dimana Rasullah mengendarai Buroq

Dalam kitab suci Hindu, disebutkan bahwa makanan pokok Kalki Avatar adalah kurma dan minyak zaitun dan dia merupakan orang paling jujur dan dapat dipercaya dalam agamanya. Tidak diragukan nabi Muhammad SAW memiliki sifat-sifat seperti itu.
Dalam kitab Veda, Kalki Avatar akan terlahir dari sebuah suku terhormat. Kenyataannya nabi Muhammad lahir dari suku terhormat yaitu suku Quraysh.
Tuhan mengajar Kalki Avatar melalui utusan-Nya (malaikat) dalam sebuah gua. Allah mengajarakan nabi Muhammad (SAW) melalui malaikat-Nya, Jibril, dalam gua yang terkenal dengan Gua Hira.
Tuhan akan memberi Kalki Avatar kuda yang larinya kencang sehingga mampu melintasi dunia serta tujuh langit. Inilah yang kita kenal dengan Burraq dan Mi’raj (perjalan malam nabi Muhammad SAW melintasi tujuh langit).
Tuhan akan menyediakan Kalki Avatar pertolongan gaib. Ini terjadi dalam peperangan Uhud.
Kalki Avatar memilki kuda bagus dan merupakan seorang mahir pedang, Nabi Muhammad SAW juga ahli perang (jihad) dengan menunggangi kuda.

COBA LIHAT INI:
Satu keterangan luar biasa adalah disebutkan Kalki Avatar akan dilahirkan pada hari keduabelas di suatu bulan. Tepat sekali, nabi Muhammad dilahirkan pada tanggal 12 Rabbiul Awwal (kalender Hijriah).

Di sini penulis menarik perhatian umat Hindu tentang hari dan kuda yang pada saat ini sudah tidak relevan. Sehingga sangat bodoh apabila orang berharap kedatangan Kalki Avatar, siapa lagi yang akan datang dengan kuda dan pedang? Sebenarnya dalam kitab itu, juga di Quran, terdapat sifat-sifat dan tanda-tanda Kalki Avatar yang merefleksikan sosok nabi Muhammad SAW.
Dikutip dari: http://www.islam-christian​ity.com/articles/PBUH%20in​%20Hidunism.rtf


Penulis buku tersebut berstatus pendeta besar kaum Brahmana mengatakan bahwa ia telah menyerahkan hasil kajiannya kepada lapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka semuanya menyetujui kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku. semua kriteria yang disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri “Kalky Avatar” sama dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Rasulullah Saw. Dalam ajaran Hindu disebutkan mengenai ciri Kalky Autar diantaranya, bahwa dia akan dilahirkan di jazirah, bapaknya bernama “Syanuyihkat” dan ibunya bernama “Sumaneb”. Dalam bahasa Sansekerta kata “Syanuyihkat” adalah paduan dua kata yaitu “Syanu” artinya “Allah” sedangkan “Yahkat” artinya anak laki atau hamba yang dalam bahasa Arab disebut “Abdun”.

Dengan demikian kata Syanuyihkat artinya “Abdullah”. Demikian juga kata “Sumaneb” yang dalam bahasa Sansekerta artinya “Amana” atau “Amaan” yang terjemahan bahasa Arabnya “Aminah”. Sementara semua orang tahu bahwa nama bapa Rasulullah Saw adalah Abdullah dan nama ibunya Aminah. Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa Tuhan akan mengirim utusan-Nya kedalam sebuah gua untuk mengajarkan Kalky Avatar (Petunjuk Yang Maha Agung). Cerita yang disebut dalam kitab Wedha ini mengingatkan akan kejadian di Gua Hirak saat Rasulullah saw didatangi malaikat Jibril untuk mengajarkan kepadanya wahyu tentang Islam. Bukti lain yang dikemukakan oleh Prof Barkash bahwa kitab Wedha juga menceritakan bahwa Tuhan akan memberikan Kalky Autar seekor kuda yang larinya sangat cepat yang membawa kalky Autar mengelilingi tujuh lapis langit. Ini merupakan isyarat langsung kejadian Isra’ Mi’raj dimana Rasullah saw mengenderai Buroq.

“Seperti kita ketahui, Nabi Muhammad dianggap sebagai rasul atau nabi terakhir dalam Islam. Namun, tahukah Anda bahwa nama dan missi kemunculan Beliau telah diramalkan dalam kitab Atharva Weda , Kanda 20, Sukta 127, Mantra 1 – 3. Dalam kitab Bhavishya Purana, Parva 3, Kandha 3, Adhya 3, Sloka 5 Nabi Muhammad diramalkan dalam ayat sebagai berikut :

etan mitrantare mleccha
acaryena samanvitah
Mahamad iti Khyatah
siyyagrasva samanvitah

Artinya : “An illeterate teacher will come along, Mohhamed by name, and he will give religion to his fifth-class companion” (Steven Rosen, 1996)

Terjemahan bebasnya : Seorang guru (acarya) yang buta huruf akan datang, namanya Mohammad. Beliau akan mengajarkan agama pada kaum pemuja berhala (mleccha)”

Saya begitu terkejut setelah membaca artikel tsb krn ternyata jelas sekali TERTULIS NAMA MUHAMMAD dalam kitab suci agama Hindu. Bahkan juga dijelaskan sama seperti tercantum dalam Al-Qur’an yaitu nabi yang ummi (buta huruf) dan berada ditengah2 para penyembah berhala.

Dikemukakan antara lain oleh Prof. Waid Barkash penulis buku “KALKY AUTAR” yang saat itu masih berstatus pendeta besar kaum Brahmana. Ia mengatakan bahwa ia telah menyerahkan hasil kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka semuanya menyetujui kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku. Semua kriteria yang disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri "KALKY AUTAR" sama persis dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Rosululloh SAW.

Berikut ini adalah beberapa ramalan tentang Nabi Muhammad sholallahu ‘alaihi wasallam dalam berbagai kitab agama Hindu. Dan penjabarannya adalah (dari berbagai sumber):

(1) Dalam kitab agama Hindu yaitu ATHARVAVEDA, terdapat nubuat:

"Hai orang banyak, dengarlah ini dengan sungguh2, NARASHANGSA (Yang Terpuji) akan dibangkitkan di antara orang banyak. Kita mengambil orang KAURAM (Muhajirin) itu di dalam perlindungan kita dari 60.000 dan 90 musuh2; yang kendaraannya adalah 20 unta dan 2 unta betina, memiliki 12 orang istri, dan naik ke langit dengan kendaraan tercepat (Bouraq) ..." (ATHARVAVEDA KANDA 20 SAUKATA 127, MANTRA 1-2).

Maka, makna dari “Narashangsa” adalah sama dengan “Yang terpuji”. Dan ini sama dengan arti dari kata atau nama “Muhammad” itu sendiri.

Makna kata "Kauram" itu berarti "emigran", yaitu orang yang meninggalkan negerinya sendiri, berhijrah, yang dalam bahasa Arabnya adalah "Muhajirin".

Muhammad sholallahu ‘alaihi wasallam dan pengikutnya ketika berhijrah dari Makkah ke Madinah untuk menghindari gangguan dan serangan kaum kafir Makkah yang berjumlah 60.000 orang dan 90 kepala sukunya, dikenal sebagai "Kaum Muhajirin", sedangkan orang2 Madinah yang menyambutnya dikenal sebagai "Kaum Anshar". Dari sinilah tonggak dimulainya Tahun Hijiryah (“hijrah” sama dengan “pindah”). Dan kendaraan yang dipakai Muhammad sholallahu ‘alaihi wasallam dan kaumnya adalah unta dan kuda, tentu saja.

Muhammad sholallahu ‘alaihi wasallam pun memiliki 12 orang istri sepanjang hayatnya, yaitu Khadijah (meninggal dunia paling awal), Saudah, Aisyah, Hafsah, Zainah, Ummu Salamah, Zainab, Juwairiah, Raihanah, Ummu Habibah, Shafiah, dan Maimunah.

Ketika Muhammad sholallahu ‘alaihi wasallam melakukan Mi'Raj dari Masjid Al-Aqsha di Daarussalaam (Yesusalem) Palestina (dalam peristiwa Isra’ Mi’raj) naik ke langit ketujuh untuk bertemu dengan Tuhan Alam Semesta, Muhammad sholallahu ‘alaihi wasallam mengendarai makhluk bernama Bouraq, yang merupakan kendaraan tercepat dalam khazanah makhluk sepanjang masa.

(2) Dalam kitab agama Hindu yaitu ATHARVAVEDA, terdapat nubuat:

"Tuhan akan memberikan kepada MAMAHA RISHI seratus keping emas, sepuluh kalung, tiga ratus ekor kuda, dan 10.000 ekor sapi." (ATHARVAVEDA KANDA 20 SAUKATA 127, MANTRA 3).

Kata "Mamaha" secara etimologis bahasa berasal dari bahasa Arab "Muhammad" yang berarti "Yang Terpuji", sedangkan "Mamaha Rishi" adalah julukan bagi Narashangsa sehingga “Mamaha Rishi” adalah sama dengan “Narashangsa” dan sama dengan “Muhammad” sama dengan “Yang Terpuji”.

Adapun petunjuk akan "seratus keping emas" maksudnya seratus orang pengikut Muhammad sholallahu ‘alaihi wasallam penyebar agama Allah yang disebut "Ash-Shabus Shuffah".

Dan petunjuk akan "Sepuluh kalung" maksudnya sepuluh orang sahabat yang selalu membantu Muhammad sholallahu ‘alaihi wasallam dalam peperangan yang disebut "Asy-Syara Mubasysyara".

Kalimat "Tiga ratus (300) kuda" bermaksudkan kiasan akan tiga ratus (300) tentara pimpinan Muhammad ketika menghadapi 700 tentara kafir Makkah dalam Perang Badar (lihat tulisan H.G. Wells, “The Outline of History”, 1949).

Keterangan "Sepuluh ribu (10.000) ekor sapi" maksudnya adalah kiasan akan 10.000 pengikut Muhammad ketika memasuki kota Mekah (630 M) dalam keadaan aman dan damai, yang dikenal dengan peristiwa "Fathu Makkah" (lihat tulisan Stanley Lane Poole, “Speeches and Table Talks of the Prophet Mohammed”, 1882).

<span>NAMA NABI MUHAMMAD DALAM KITAB UMAT BUDDHA</span><span> </span>

(DOWNLOADED LINK: http://islamfuture.wordpre​ss.com/2009/07/31/the-prop​het-muhammad-pbuh-in-buddh​ist-scriptures/)

Tanggal 1 Juni, saudara-saudara kita yang beragama Buddha memperingati Waisak. Pada hari itu Gautama dilahirkan di Taman Lumbini tahun 623 SM, memperoleh pencerahan dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya tahun 588 S.M, dan meninggal di Kusinara tahun 543 SM. Seperti Buddha, menurut sebagian muarrikh bahwa saat Nabi Muhammad lahir, mendapat wahyu, dan meninggal pada hari yang sama. Menurut Al-Quran, semua agama kembali kepada agama dan hukum Allah swt (QS Al-Maidah:48), walaupun setiap agama mempunyai syariat dan aturan yang berbeda. Allah akan memberikan hidayah (petunjuk kebenaran) pada siapa yang dikehendaki-nya.
[QS 5:48] Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak MENGUJI kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.

Di bawah ini kami cantumkan pendapat salah seorang di antara sahabat kami tentang hasil penelitiannya pada naskah-naskah agama Buddha. Ia memperlihatkan kesamaan antara karakteristik Nabi Muhammad saw dan Buddha. Terpulang kepada Anda untuk merenungkannya.

Pemimpin umat Buddha Sidharta Gautama, telah meramalkan kedatangan seorang manusia yang mendapat wahyu. Dalam Kitab Buddha yang ditulis Caras (h. 217-218) termaktub bahwa tokoh besar ini akan datang ke dunia dengan nama Maitreya. Dalam Cakkavatti-Sihanada Suttana namanya disebut sebagai “METTEYYA“. Kedua kata ini berarti “Yang Penuh Kasih”. Dengan merujuk pada sejarah Nabi saw, kita juga menemukan Nabi sebagai orang yang penuh kasih. Al-Quran menyebutnya “al-rauf al-rahÍm”, sangat santun dan penuh kasih (Al-Taubah: 128).

Ada kesamaan-kesamaan lainnya antara Metteya dengan Nabi Muhammad seperti dikatakan dalam naskah Buddhis: “Pengikut Maitreya berjumlah ribuan, sedangkan jumlah pengikutku ratusan”. Ada persamaan-persamaan lainnya yang akan dijelaskan di bawah.

Dalam Kitab Buddha (oleh Carus – h 214), Buddha digambarkan berkulit bersih dan mencapai pencerahan tertinggi pada malam hari. Ia meninggalkan dunia secara alamiah dan kelihatan tampak terang sebelum kematiaanya. Setelah meninggal dunia ia tidak berada lagi di bumi. Semua keterangan ini dapat dinisbahkan kepada Nabi Islam. (Bacalah sejarah hidup Nabi Muhammad).
http://www.hajisunaryo.com​/component/content/article​/70-nabi-muhammad-saw-seba​gai-nabi-dan-rasul-terakhi​r.html

Lihat lebih lanjut:
http://www.islamawareness.​net/Buddhism/buddhist.html
http://www.quran114.com/pr​ophet_muhammad_in_buddhist​_scripture.html

PERHATIKAN KEMBALI:
Dalam Si-Yu-Ki, Vol I, h.229, disebutkan bahwa :
“… tidak ada kata yang dapat menggambarkan keindahan Maitreya “.
Saya serahkan kepada Anda untuk meneliti sejarah Islam. Baik Muslim maupun non-Muslim sepakat menyatakan bahwa Nabi Muhammad (S.A.W.) memang sangat tampan dan indah. Dalam salah satu puisinya Sa’di berkata: “ia mencapai ketinggian dengan kesempurnaannya. Ia menyingkapkan kegelapan dengan keindahannya. Sangat indah semua perilakunya. Sampaikan SHALAWAT baginya dan keluarganya.”
BUKANKAH KITA SETIAP SHALAT MELAKUKAN PEMBACAAN SHAKAWAT KPD NABI MUHAMMAD N KELUARGANYA SAAT MEMBACA ATTAHIYAT ?

Si-Yu-Ki Vol I. (h.229) selanjutnya menyebutkan :
“….suara yang nyaring dari Bodhisattva (Maitreya) lembut, bening dan jelas; semua yang mendengarkannya tidak pernah bosan, semua yang mendengarnya tidak pernah puas”
“Bahasa Arab terkenal keindahannya. Selanjutnya kitab suci al Qur’an dianggap sebagai karya sastra yang paling tinggi baik oleh kawan maupun lawan”

Kitab Suci Buddha menjelaskan lebih lanjut karakteristik tokoh besar ini (yang mereka sebut sebagi Buddha). Untuk memenuhi syarat menjadi Maitreya, ia harus memenuhi syarat-syarat ini.Seorang Buddha harus manusia bukan Tuhan. Seorang Buddha harus memiliki Lima anugrah istimewa, yakni, anugrah khazanah, anugrah anak, anugrah istri, anugrah kekuasaan ( kepimpinan atau kenegarawan) dan anugrah kehidupan.

Di samping itu Buddha harus tidak punya guru, artinya tidak mengalami pendidikan formal. Gautama juga menegaskan bahwa seorang Budha hanyalah seorang manusia biasa, keselamatan bergantung pada amal saleh individu. Tugas Buddha adalah memberi peringatan, ia tidak mengaku sebagai makhluk supernatural. Semua sifat ini sangat sesuai dengan kehidupan Muhammad (S.A.W.).

<span>Tradisi Budha </span>
Dalam tradisi Budha, pemimpinnya sendiri Sidharta Gautama telah meramalkan kedatangan seorang manusia yang diberi wahyu. Dalam Doktrin Budha (The Gospel of Buddha) oleh Caras (hal.217-8) tercantum bahwa Budha agung yang akan datang ke dunia ini dikenal sebagai “Maitreya”. Cakkavatti-Sihanada Suttana memberinya nama “Meteyya”. Kedua kata ini bermakna “pemberi rahmat”. Dengan merujuk kepada sejarah kehidupan Muhammad saw, kentara sekali beliau adalah orang sangat penyayang dan al-Quran juga menyebut-nyebut fakta ini.

Ada sejumlah kesamaan lebih jauh, seperti yang terbaca dalam kitab suci kaum Budha: “Para pengikutnya (Maitreya) berjumlah ribuan orang, sementara jumlah pengikutku ratusan orang.” Faktanya, pengikut Nabi Muhammad saw berjumlah ribuan orang (sekarang tentunya jutaan).

Dalam Doktrin Budha (oleh Caras, hal.214), seorang Budha yang tercerahkan itu dilukiskan sebagai memiliki kulit yang amat terang dan bahwa seorang Budha memperoleh “pandangan yang luhur di malam hari”. Dalam kenyataan sejarah, Nabi saw acap melakukan shalat malam (tahajjud) sebagai pantulan cintanya yang mendalam kepada Sang Pencipta. Selama hayatnya, Nabi saw tidak pernah meninggalkan shalat malam. Buahnya, beliau mendapatkan pandangan yang tajam untuk merekonstruksi peradaban baru manusia, peradaban Islam.

Dalam Si-Yu-Ki, jilid 1, hal.229, tertulis bahwa “…tak satu kata pun yang mampu menguraikan kemuliaan pribadi Maitreya.”

Pembaca bisa merujuk sejarah Islam secara detail. Baik Muslim maupun non-Muslim sepakat dalam menegaskan bahwa Muhammad saw sangatlah rupawan dan menarik baik dari sisi lahiriah maupun batiniah. Ketegasan dan kelembutan pribadi beliau memanifestasikan sifat-sifat Tuhannya. Inilah yang menyulitkan pemaparan kemulian pribadi Nabi saw.. Dalam kitab dan jilid yang sama, tercantum “…suara indah dari Bodhisatwa (Maitreya) begitu lembut, merdu, sekaligus santun. Mereka yang mendengar tidak pernah merasa bosan dan puas.” Nabi saw yang lahir dari kalangan Arab tentunya paham benar akan bahasa Arab. Dan, bahasa Arab yang digunakan al-Quran luar biasa indahnya. Karena itu, al-Quran Suci sendiri dinilai sebagai suatu karya kesusastraan khusus dengan bobot tertinggi yang memberikan manfaat kepada kawan dan lawan. Kelembutan Nabi saw dan keindahan bahasa al-Quran menjadikan setiap perkataan Nabi saw tidak pernah dikenai rasa bosan dan letih untuk disimak.

Seorang Budha mestilah seorang manusia—bukan dewa. Sang Budha tersebut mesti memiliki lima karunia khusus, yakni karunia harta kekayaan, karunia anak, karunia istri, karunia kekuasaan (yakni kepemimpinan), dan karunia kehidupan dan pengikut. Sebagai tambahan, Budha tersebut tidak punya guru, yakni tanpa menempuh suatu jenjang pendidikan formal. Gautama juga menekankan bahwa Budha itu seorang yang bersahaja yang mengatakan keselamatan itu hanya tergantung pada amal perbuatan individu.

Ciri-ciri di atas jelas senapas dengan kehidupan Nabi Muhammad saw. Kita saksikan bahwa Nabi saw seorang yang memiliki lima hal tadi. Nabi saw memiliki keturunan yang banyak sampai sekarang. Di antaranya ada yang menjadi para pemimpin (imam) bagi kaum Muslim. (Tentang keturunan yang banyak ini, baca Kejadian 12: 2, 3, 7 dan Kejadian 16: 9-11, sewaktu membahas perjanjian antara Nabi Ibrahim (Kristiani; Abraham) dan Tuhan.) Artinya, Nabi saw sendiri tidak pernah belajar sama sekali dari seorang guru pun. Ilmu yang beliau dapatkan murni dari Allah SWT sebagai buah perenungannya akan kenya-taan semesta ditambah kesucian jiwanya.

No comments:

Post a Comment