I.
Pendahuluan
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWt yang senantiasa
melimpahkan rahmat taufiq-Nya. Dan Shalawat serta salam semoga tercurahkan
kepada Nabi Muahammad SAW. Yang menjadi uswatun hasannah bagi kita.
Salah satu disiplin ilmu yaitu ulum al-Hadist, mempunyai peran
krosial untuk menunjukkan eksistensinya dalam memahami seluk beluk suatu hadist.
Apakah hadist itu murni dari nabi Muhammad (hadist shahih) atau ada hasil ada
hasil rekayasa oknum-oknum yang mencoba memanfaatkan sebuah kondisi dan
kepentingan pribadi atau kelompok, karena perbedaan cara para rawi menerima
hadist dari guru yang memberikan, maka perbedaan pulalah lafadz-lafadz yang
dipakai untuk menyampaikan hadist.
II.
Pembahasan
A.
Kitab-Kitab Tentang biografi sahabat
Kitab-kitab biaografi para sahabat sangat penting artinya, terutama
untuk mengetahui apakah itu hadist mursal atau hadist mawshul? Karena orang
yang tidak mengetahui,apakah perawi yang menyandarkan perkataanya sampai kepada
nabi SAW.itu sahabat atau tabi in?oleh karena itu tidak dapat diketahui, apakah
suatu hadist riwayatnya mawshul atau mursal?.
Beberapa kitab familiar yang mendata tentang biografi sahabat di
antaranya adalah:[1]
1.
Al-Isti’ab fi Ma’rifat al-Ashab (الاستعب في معرفة الاصحاب) karya Ibnu Abdil Bar al-Andalusiy
Sesuai dengan namanya kitab ini merupakan kitab yang terbesar di
antara kitab-kitab biografi sahabat, karena pengarangnya berusaha menyuguhkan
sebagian yang terjadi di kalangan sahabat, sehingga dengan besar hati pengarang
memberi judul Al-Isti’ab (pemahaman menyeluruh). Dalam pandangan beliau, kitab
ini mencakup seluruh sahabat, meskipun ternyata masih banyak para sahabat yang
belum terdeteksi oleh beliau. Kurang lebih ada 35.000 biografi sahabat terekam
dalam kitab ini yang disusun memperhatikan huruf setelahnya, kemudian
disebutkan perawi yang dikenal nama kunyahnya sesuai dengan urutan huruf
hijaiyah, kemudian disebutkan nama sahabat perempuan berikut nama kunyahnya.
2.
Usud al-Ghabah fi Ma’rifati Asma’ al-Ashahabah (أسد الغابة في معرفة أسماء الصحابة) karya Izzudin
Abi al-Hasan ‘Aliy bin Muhammad bin al-Atsir al-Jazriy (630 H)
Sebuah kitab yang apik yang memuat nama-nama sahabat, karena dengan
jerih payahnya pengarang mampu menghimpun, memperbaiki, dan menyusuri kembali.
Kitab ini memuat 7554 biografi sahabat yang disusun berdasarkan urutan huruf
hijaiyah sesuai dengan sesuai dengan huruf pertama dan kedua sampai seterusnya,
seperti pernyataan pengarangnya dalam muqoddimah kitab ini, juga berdasarkan
nama bapak dan kakek serta kabilahnya baru kemudian nama sahabat perempuan dan
nama kunyahnya.
3.
Al-Ishabah fi Tamyizis-Shahabah (إلاصا بة في تمييز الصحابة) karya al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalaniy
(852 H)
Cukup beralasan kiranya ketika menelaan kitab ini, sebuah penilaian
bahwa kitab ini merupakan kitab yang luas, karena pengarangnya mencoba
menghimpun banyak nama sahabat, yang diambil dari kitab-kitab yang ditulis
sebelumnya, kemudian diperbaiki dan disusun kembali dengan editing yang cukup
ketat, serta ditambah dengan keterangan kitab-kitab lain. Kitab ini disusun
berdasarkan urutan huruf mu’jam seperti yang pernah dilakukan oleh Ibnu
al-Atsir. Terlebih dahulu dikemukakan nama sahabat lelaki dan kunyahnya,
kemudian nama sahabat perempuan dan kunyahnya sesuai dengan huruf yang pertama
dan setiap nama kunyahnya. Kitab ini lebih bagus dibandingkan dengan susunan
berdasarkan huruf hijaiyah. Pembahasan kitab ini dibagi menjadi empat, yaitu:
a.
Bagian
pertama: tentang orang yang dikenal sebagai sahabat, baik melalui riwayatnya
sendiri, riwayatnya orang lain, atau bukti yang menunjukkan, bahwa ia adalah
seorang sahabat.
b.
Bagian
kedua: tentang sahabat kecil yang lahir pada masa Nabi Muhammada SAW, yaitu
sahabat yang belum tamyiz (di bawah umur) ketika nabi SAW wafat.
c.
Bagian
ketiga: tentang muhadharamayn (orang yang hidup dan mengalami masa jahiliyah
dan Islam tapi tidak pernah berkumpul dan melihat nabi SAW). Yang disebutkan
dalam kitab-kitab sebelum masa Ibnu Hajar. Mereka tidak termasuk sahabat, namun
disebutkan dalam kitab ini, karena kedekatannya mereka dalam masa sahabat.
d.
Bagian
keempat: tentang nama-nama yang diduga sebagai sahabat yang disebutkan dalam
kitab-kitab sebelumnya. Kemudian dugaan itu dijelaskan kepastiannya, sahabat
atau bukan. Kitab ini mengetengahkan 12267 biografi, 9477 untuk sahabat
laki-laki yang dikenal nama aslinya, 1268 untuk sahabat yang dikenal kunyahnya,
dan 1568 untuk nama asli dan kunyahnya sahabat perempuan.
B.
Kitab-kitab Biografi Perawi Hadits Secara Umum
Model kitab-kitab ini merupakan kitab yang memuat biografi hadits
secara umum, tidak spesifik pada biografi perawi hadist kitab tertentu dan
perawi yang tsiqah atau dha’if sebagian kitab-kitab yang populer dengan model
ini adalah:[2]
1.
At-Tarikh al-Kabir (التارخ الكبير), karya al-Bukhoriy (256 H)
Kitab ini disusun oleh al-Bukhoriy dalam bentuk besar, sehingga
memuat 12315 biografi. Pada naskah yang telah dicetak diberi nomor urut, yang
disusun berdasarkan urutan huruf mu’jam dengan memperhatikan huruf pertama dari
nama perawi dan nama bapaknya. Tetapi al-Bukhariy memulai pembahasan dengan
menyebutkan nama Muhammad karena nama ini dianggap mulia, karena sama dengan
nama nabi. Beliau juga mendahulukan nama-nama sahabat tanpa memperhatikan nama
bapaknya. Kemudian baru menyebutkan seluruh nama perawi dengan memperhatikan
urutan nama-nama bapaknya. Seperti yang sudah disinyalir beliau dengan
muqaddimah kitab ini.
2.
Al-Jarhu wa Ta’dhilu (الجرح والتأديل) karya Ibnu Abiy Hatim (237 H)
Kitab ini merupakan ringkasan dan kutipan bukhariy dalam At-Tarikh
al-Kabir, dan disusun dengan banyak menyebutkan pendapat ulama’ tentang jarh
dan ta’dhil perawi, meringkas dan menjelaskan menurut ijtihad beliau sendiri.
Kitab ini termasuk kriteria kitab jarh dan ta’dhil seperti nama yang telah
beliau berikan, dan telah dicetak menjadi delapan jilid beserta muqaddimahnya.
Namun biografi di dalamnya sangat ringkas, karena setiap perawi hanya ditulis
dalam satu sampai lima baris.
Biografi dalam kitab ini disusun berdasarkan urutan huruf hijaiyah
dengan memperhatikan huruf pertama dari nama perawi dan nama bapaknya. Dengan
cara memulai dari nama-nama sahabat pada tiap satu huruf, dan nama-nama itu
banyak diulang.
C.
Kitab-kitab Biografi Perawi, Kitab Hadits Tertentu
Kitab-kitab model ini hanya memuat biografi perawi kitab-kitab
hadits tertentu secara ringkas, tidak memuat biografi perawi yang lain.
Sehingga seseorang mudah mengetahui biografi perawi yang dikehendaki di antara
beberapa perawi kitab tertentu. Di antara kitab-kitab itu, terutama yang telah
dicetak, adalah:[3]
1.
Al-Hidayah wa al-Irsyad fi al-Ma’rifatiy ahl al-Tsiqotiy wa
al-Syadad (الهداية والارشاد في معرفة أهل الثقة والشداد)
Kitab
ini ditulis oleh Abu Nasr Ahmad bin Muhammad al-Kalabadziy (398 H), salah satu kitab yang secara khusus membahas perawi kitab Shahih
Bukhari.
2. Rijaalu Shahihi Muslimiy (رجال صحيح مسلم)
Kitab ini
ditulis oleh Abu Bakar Ahmad bin ‘Aliy al-Ashfahaniy yang terkenal dengan Ibnu
Munjiyah (438 H).
3. Al-Jam’u Baina Rijal al-Shahihaini (الجمع بين رجال الصحيحين)
Kitab ini
ditulis oleh Abu Fadl, Muhammad bin Thahir al-Miqdasiy yang terkenal dengan
Ibnu Qisraniy (507 H).
Kitab ini merupakan himpunan kitab al-Kalabadziy dan Ibnu Munjiyah
dengan tambahan beberapa pembahasan yang tidak dimuat dalam kedua kitab
tersebut. Kitab ini dapat dikatakan sebagai kitab gabungan dari dua pengarang yang
diedit secara ketat.
4. At-Ta’rif bi Rijal al-Muwatto’ (التعريف برجال الموطاء) karya Muhammad bin Yahya al-Hadzadzas al-Tamimiy
(416 H).
5. Kitab-kitab Biografi Perawi Kitab Hadits Enam
Para ulama’
telah menulis berbagai kitab yang menghiumpun biografi perawi kitab hadist enam
dan kitab biografi perawi kitab lain karya pengarang kitab hadist enam.
Di antara
ulama’ ada yang telah menulis berbagai kitab yang menghimpun biografi perawi
kitab hadits enam dan biografi perawi kitab karya pengarang hadist enam.
Kitab-kitab tersebut adalah:[4]
a. Kitab al-Kamal fi Asma’ al-Rijal (الكمل في أسماء رجال)
Di antara kitab-kitab biografi perawi kitab hadits enam yang paling
awal sampai pada kita adalah kitab Kitab al-Kamal fi Asma’ al-Rijal karya
al-Hafidz Abdul Ghaniy bin Abdul Wahid al-Maqdisiy bin al-Jamailiy al-Hambali
(600 H).
Kitab ini
menjadi induk biografi perawi kitab hadits enam (kutub al-sittah) bagi
orang-orang setelahnya. Hanya saja pembahasannya terlalu panjang dan perlu pembetulan
dan pengeditan dan pemeriksaan kembali terhadap sebagian masalah, serta
perbaikan beberapa pendapat dan contoh. Kitab ini menurut Ibnu Hajar, adalah
kitab biografi perawi hadist terlengkap dan merupakan karya terbesar bagi para
intelektual hadist.
b. Kitab Tahdhib al-Kamal (تهذيب الكمل) Al-Hafidz Abul
Hajjaj Yusuf bin Az-Zakiy al-Maziy (742 H)
Untuk
menyempurnakan dan memperbaiki kitab al-Kamal li Asma al-Rijal, mushanif telah
menyusun kitab yang berjudul al-Kamal. Kitab ini menurut Ibnu Hajar disusun
dengan sistematika yang bagus, namun masih terlalu panjang.
c. Kitab Ikmalu Tahdib al-Kamal (إكمال تهذيب الكمل) oleh al-Hafidz Alaudin Mughalataya (762 M)
Kitab ini
merupakan penyempurnaan terhadap kitab al-Maziy, suatu kitab besar yang sangat
berguna. Ibnu Hajar sendiri berkata: “Saya memakai kitab tebal ini.”
d. Kitab Tahdhib al-Tahdhib karya al-Hafidz Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad
al-Dhahabiy (748 H)
Beliau menulis dua kitab yang melebihi karya gurunya (al-Maziy)
yaitu Tahdhib al-Tahdhib (kitab yang besar) dan al-Kasyif (kitab yang kecil),
guna mengetahui biografi perawi kitab hadist enam. Terhadap kitab ini, Ibnu
Hajar memberikan komentar bahwa Adzhabiy menggunakan ungkapan yang sangat
panjang dalam kitabnya, namun tidak melebihi al-Tahdhib pada umumnya.
Karenanya, Ibnu Hajar menyatakan: “Saya menambah sedikit bahasan ke dalam
Tahdhib al-Tahdhib karya Adhahabiy, pada kitab muhtasar ini, sehingga kitab ini
agak tebal.
e. Kitab Al-Kasyif
Kitab ini adalah ringkasan kitab Tahdhib al-Kamal karya al-Madziy
yang hanya menyebutkan nama perawi, bapaknya, dan terkadang nama kakeknya,
kunyah, dan nisbatnya, dua atau tiga guru dan muridnya yang terkenal serta
menyebutkan sedikit keadaan perawi (dari segi penilaian tsiqoh atau cacatnya),
kemudian tahun wafatnya. Selain itu, pada setiap nama disebutkan tanda
periwayatan imam enam. Sehingga hanya disebutkan biografi pada perawi kitab
enam yang disusun berdasarkan urutan huruf hijaiyah dan dimulai dari nama Ahmad
pada huruf hamzah dan nama Muhammad pada huruf mim. Break
f.
Kitab
Tahdhib at-Tahdib
Al-Hafidz Hajar al-Asqalaniy meringkas dan memperbaiki kitab
Tahdhib al-Kamal karya al-Madzi menjadi sebuah kitab yang bernama Tahdhib
–alTahdhib dengan menggunakan beberapa metode dan sistematik penulisan.
g.
Kitab
Taqrib at-Tahdhib
Kitab ini adalah ringkasan Ibnu Hajar dari kitabnya sendiri. (Tahdhib
at-Tahdib), yang hanya memuat seperenam dari isi kitab secara keseluruhan.
Dalam muqaddimah kitab ini, Ibnu Hajar menulis, bahwa motifasi penyusunan kitab
Tahdhhib at-Tahdhib ini untuk memenuhi permintaan beberapa orang temannya agar
ia sudi menulis nama-nama perawi dalam Tahdhib at-Tahdhib secara khusus. Pada
mulanya beliau tidak memenuhi permintaan itu, baru setelah itu, beliau memenuhi
permintaan mereka dengan menulis biografi setiap perawi. Hal ini terungkap
dalam tulisan dalam muqaddimah.
6.
Kitab at-Tadzkirah bi Rijal al-Asirah, karya Abu Abdillah Muhammad
bin Aliy al-Husaini ad-Dimasyikiy (765 H).
Kitab ini memuat biografi sepuluh perawi kitab hadits, yaitu kitab
hadits enam yang merupakan objek pembahasan kitab Tahdhib al-Kamal karya
al-Madziy, dan empat kitab hadist karya pendiri madhab empat, yaitu
al-Muwatto’, Musnad al-Syafi’iy, Musnad Ahmad bin Hambal, dan Musnad Abu
Hanifah yang telah ditakhrij haditsnya oleh al-Husain bin Muhammad bin Khusr.
Dalam kitab at-Tadzkirah ini, pengarang tidak menyebutkan biografi sebagian
kitab hadits enam, seperti dilakukan oleh al-Madzhi. Tujuan utama penyusunan kitab
ini, untuk menghimpun biografi perawi yang masyhur pada abad ketiga: yaitu para
ulama’ yang menjadi pemegang sumber penyusunan kitab hadist enam dan kitab dari
tokoh madhab empat. Kitab ini bagus dan sangat berguna dan masih ada beberapa
naskah manuskripnya yang sempurna. Namun belum pernah dicetak sampai sekarang.
7.
Kitab Ta’jil al-manfaah hi Zawa’idi Rijal al-A’immat al-Arba’ah:
Karya Ibnu Hajar al-Asqalaniy.
Kitab ini hanya memuat biografi para perawi kitab hadits karya Imam
madhab empat yang belum dibahas oleh al-Madhzi dalam kitab Tahdhibnya.
Setelah pengarang kitab ini membaca ulang dan menggunakan kitab
at-Tadzkirah karya al-Husainiy, ternyata beliau menemukan beberapa biografi
perawi yang belum dicatat oleh al-Madzi dalam Tahdhibnya, kemudian Ibnu Hajar
memperbaiki beberapa pembahasan yang masih rancu dan menambah beberapa biografi
kitab al-Ghara’ib an Malik yang telah dihimpun ad-Daru Quthniy, kitab Ma’rifat
al-Sunan wa al-Atsar karya al-baihaqiy, kitab al-Zuhud karya Imam Ahmad dan
kitab al-Atsar karya Muhammad bin al-Hasan serta biografi perawi yang tidak terdapat
dalam kitab hadist karya imam madhab empat seperti yang disebutkan oleh
al-Husaini.
III.
Daftar Pustaka
-
Thahan, Mahmud. 1991, Ushul al-Takhrij wa Dirasah
al-Asanid, al-Riyadl: Maktabah al-Ma’arif.
No comments:
Post a Comment