Taman

Tuesday, November 27, 2012

Disaster Management Cycle


DISASTER MANAGEMENT CYCLE

BANJIR
            Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kerawanan tinggi terhadap berbagai ancaman bencana alam dampak cuaca ekstrem. Bencana alam banjir, tanah longsor, dan terjangan puting beliung memiliki frekuensi kejadian sangat tinggi di Indonesia. Bencana banjir hampir setiap musim penghujan melanda Indonesia. Berdasarkan nilai kerugian dan frekuensi kejadian bencana banjir terlihat adanya peningkatan yang cukup berarti.
Banjir, ada yang menyebutnya bah / air bah, adalah  peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang meningkat. Banjir juga dapat didefinisikan sebagai debit ekstrim dari suatu sungai. Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat hujan besar, peluapan air sungai, pecahnya bendungan sungai atau akibat badai tropis. Banjir sebagai fenomena alam dapat merupakan / menciptakan petaka bagi manusia. Intervensi manusia terhadap alam kian memperbesar petaka yang terjadi akibat banjir.  Kini, banjir sudah merupakan bagian dari fenomena global.
Sesungguhnya kejadian banjir adalah  hasil interaksi manusia dan alam yang keduanya saling memengaruhi dan dipengaruhi.  Penyebabnya tidak hanya melibatkan alam, tetapi juga manusia. Dengan demikian  penyebabnya bukan hanya masalah teknis, tetapi juga  nonteknis.  Penyebab banjir antara lain :
  • Curah hujan yang sangat tinggi
  • Pasang surut air laut
  • Kirim air hujan dari pehuluan
  • Kerusakan kawasan Daerah Aliran Sungai ( DAS )
  • Saluran air yang tidak berfungsi dengan baik, karena  banyak yang tersumbat, ditutup,  atau dicaplok menjadi lahan rumah  sehingga  aliran air menjadi tersumbat atau tidak lancar
  • Tanah yang mempunyai daya serapan air yang buruk;
  • Kian meluasnya permukaan tanah yang tertutup / ditutup. Terjadi perubahan tata air permukaan karena perubahan rona alam yang diakibatkan oleh pemukiman, industri dan pertanian.
  • Tingginya sedimentasi, yang menyebabkan  sungai dan parit  cepat mendangkal
  • Permukaan air tanah yang tinggi (daerah datar). Jumlah curah hujan melebihi kemampuan tanah untuk menyerap air, sehingga air mengalir pada permukaan
  • Buruknya penanganan sampah kota
  • Perubahan / instabilitas iklim yang disertai badai tropis
  • Gelombang besar / Tsunami akibat gempa bumi menyebabkan banjir pada daerah pesisir pantai pada wilayah tertentu di tanah air;
  • Telah tidak berfungsinya berbagai jenis kawasan lindung untuk menyerap air akibat ulah manusia
Banjir juga memberi dampak yang merugikan bagi manusia. Dampak akibat banjir antara:
Dampak primer
·         Kerusakan fisik - Mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya, dan kanal.
Dampak sekunder
  • Persediaan – sumber air bersih tercemar sehingga mereka yang terkena banjir kesulitan air bersih dan mengkonsumsinya karena darurat.
  • Penyakit – lingkungan tidak sehat karena segala sampah dan kotoran yang hanyut seringkali mencemari lingkungan. Sampah-sampah terbawa air dan membusuk mengakibatkan penyakit.
  • Pertanian dan persediaan makanan - Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh kegagalan panen. Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung kepada endapan sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah setempat.
  • Pepohonan - Spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa bernapas.
  • Transportasi - Jalur transportasi hancur, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-orang yang membutuhkan.
Dampak tersier/jangka panjang
  • Ekonomi - Kesulitan ekonomi karena penurunan jumlah wisatawan, biaya pembangunan kembali, kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan harga, dll.
  • Mematikan usaha – penduduk yang memiliki usaha bisa terganggu aktivitas produksinya sehingga mengakibatkan kerugian
  • Kerugian administratif – seringkali dampak banjir ini bukan sekedar membawa dampak kerugian materiil. Akibat banjir sering kantor, sekolah, atau instansi bahkan pribadi harus kehilangan dokumen penting kependudukan dan sejenisnya.
Untuk menangani masalah bencana alam seperti banjir dibutuhkan Disaster Management Cycle, antara lain:
1.      Respon
Respon yang dilakukan antara lain membuat tempat pengungsian, membuat MCK sementara, membuat dapur umum, menyediakan sarana air bersih dan obat-obatan. Warga yang rumahnya terendam banjir langsung diungsikan. Ketika terjadi banjir, segera matikan aliran listrik di dalam rumah untuk mencegah terjadinya arus pendek yang dapat menimbulkan kebakaran.
2.      Rehabilitasi dan
Rehabilitasi merupakan upaya manusia untuk mempercepat proses suksesi sehingga proses penutupan lahan dapat berlangsung segera. Kegiatan rehabilitasi yang dilakukan antara lain:
a.       Membersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah
b.      Melakukan pemberantasan sarang nyamuk
c.       Terlibat dalam kaporitasi sumur gali
d.      Terlibat dalam perbaikan jamban dan saluran pembuangan air
3.      Rekontruksi
Kegiatan  rekontruksi dapat dilakukan seperti memperbaiki rumah. Rumah dapat dibangun lebih kuat agar jika terjadi banjir lagi, kemungkinan kerusakan rumah cukup kecil. Setelah  itu perbaikan selokan/aliran air. Aliran air lebih diperbesar agar daya tampung air lebih banyak. Sehingga jika terjadi hujan yang cukup deras, air tidak meluap ke daratan.
4.      Pembangunan
Membangun waduk. Kehadiran banyak waduk sangat penting sebagai solusi permasalahan bencana banjir yang muncul setiap tahun. Permasalahan banjir merupakan dampak dari minimnya jumlah waduk. Waduk bukan hanya menjadi pengendali banjir, tetapi juga memiliki fungsi lain sebagai sarana memanen hujan untuk mengairi sawah tadah hujan di musim kemarau. Dengan dibangunnya beberapa waduk baru, berbagai masalah dapat dipecahkan seperti krisis energi. Sebab, dari waduk dapat dibangun pembangkit listrik tenaga air. Waduk juga bermanfaat untuk mengatasi krisis air minum saat kemarau. Kehadiran waduk juga mampu memengaruhi pola kehidupan masyarakat. Usaha perikanan dan pariwisata juga dapat dikembangkan dengan kehadiran sebuah waduk.
5.      Pencegahan
Penanganan banjir adalah tanggung jawab bersama. Semua orang harus saling bekerja sama dalam penanganan bencana ini. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah banjir datang:
·         Pemerintah hendaknya mengatur perijinan pembangunan gedung, rumah, pusat perbelanjaan atau bangunan-bangunan yang lain. Semakin padat suatu wilayah, semakin sempit pula tanah yang menjadi resapan air hujan.
·         Membuat saluran air yang cukup. Pemerintah dan masyarakat harus serius membangun saluran air di bawah kota yang tanahnya hampir tertutup total dengan aspal atau bangunan. Sedangkan warga bisa membuat got atau selokan di sekitar rumah agar air hujan yang turun bisa mengalir dengan baik.
·         Para penduduk bisa membantu mencegah banjir dengan merawat pohon atau tanaman di sekitar mereka. Semakin banyak pohon, akan semakin bagus, karena selain membuat sejuk, pohon bisa membantu peresapan air ke dalam tanah.
·         Saat ini banyak sekali sungai yang sudah terlanjur kotor dan mulai mengalami pendangkalan. Pemerintah dan warga setempat harus bekerja sama untuk merehabilitasi sungai-sungai. Pengerukan dasar sungaidan juga pembersihan dari kotoran/sampah harus dilakuakan untuk menciptakan sungai yang mampu menampung air hujan sehingga air tidak meluber ke prmukiman dan menyebabkan banjir.
·         Ada baiknya tiap rumah memiliki sebuah sumur resapan sehingga air hujan seolah tertampung di dalam tanah dan tidak menggenang di atas permukaan tanah.
6.      Mitigasi
·         Salah satu usaha mitigasi bencana banjir dapat dilakukan dengan membangun sistem bangunan air yang baik dan menjaga lingkungan hidup. Jika sistem bangunan air dibangun setara dengan kemungkinan ancaman banjir yang mungkin terjadi, mitigasi ini akan efektif dan banjir dapat dikendalikan dengan baik. Kita dapat mengetahui besarnya ancaman banjir berdasar analisis data curah hujan dan kondisi daerah aliran sungai yang ada. Analisis inilah yang menjadi dasar dari perbaikan sistem bangunan air yang seharusnya dibangun.
·         Membangun waduk. Kehadiran banyak waduk sangat penting sebagai solusi permasalahan bencana banjir yang muncul setiap tahun. Permasalahan banjir merupakan dampak dari minimnya jumlah waduk. Waduk bukan hanya menjadi pengendali banjir, tetapi juga memiliki fungsi lain sebagai sarana memanen hujan untuk mengairi sawah tadah hujan di musim kemarau. Dengan dibangunnya beberapa waduk baru, berbagai masalah dapat dipecahkan seperti krisis energi. Sebab, dari waduk dapat dibangun pembangkit listrik tenaga air. Waduk juga bermanfaat untuk mengatasi krisis air minum saat kemarau. Kehadiran waduk juga mampu memengaruhi pola kehidupan masyarakat. Usaha perikanan dan pariwisata juga dapat dikembangkan dengan kehadiran sebuah waduk.
·         Pelestarian hutan. Keberadaan hutan yang lestari memiliki fungsi sangat vital untuk menahan curahan air hujan. Dengan menghijaukan dan melestarikan hutan, ancaman banjir dapat dikurangi karena perubahan air dapat terkendali dengan baik. Kelestarian hutan lestari dan keberadaan waduk membuat para petani terhindar dari kekeringan pada musim kemarau, sedangkan pada saat musim hujan, masyarakat tidak menderita karena banjir dapat terkendali dengan baik.
·         Membuang sampah pada tempatnya.
·         Menormalisasikan sungai dengan pengerukan dan pembersihan sampah.
7.      Tindakan Antisipasi
·         Perbaikan sistem DAS, meningkatkan jumlah dan kualitas vegetasi penutup tanah maupun daya tampung jaringan hidrologi DAS.  Caranya antara lain dengan menanami kembali kawasan DAS dengan tanaman yang akarnya mampu meretensi air dan melakukan perbaikan bila terdapat penyempitan saluran air atau jaringan hidrologi.
·         Tentukan lokasi Posko Banjir yang tepat untuk mengungsi lengkap dengan fasilitas dapur umum dan MCK, berikut pasokan air bersih melalui koordinasi dengan aparat terkait, bersama pengurus RT/RW di lingkungan Anda.
·          Bersama pengurus RT/RW di lingkungan Anda, segera bentuk tim penanggulangan banjir di tingkat warga, seperti pengangkatan Penanggung Jawab Posko Banjir.
·         Menyediakan dana bencana alam setiap tahun
·         Mewaspadai  gelagat sungai besar
·         Meningkatkan akan kesadaran lingkungan
·         Merumuskan kebijakan agar penduduk hidup dalam batas-batas yang aman dari banjir, genangan
·         Menerapkan manajemen pengendalian tata air permukaan yang berbasis daerah aliran sungai
·         Menerapkan pendekatan manajemen wilayah dan manajemen lingkungan
·         Membangun komitmen mencegah / mengatasi banjir secara berkesinambungan;
·         Air hujan di setiap rumah/bangunan tidak dialirkan ke selokan, tetapi diresap ke dalam tanah atau ke dalam sumur resapan. Dalam hal ini perlu pengaturan / ketentuan pemerintah daerah;
·         Pemberdayaan masyarakat dengan penyuluhan, kampanye, dan bimbingan tentang cinta lingkungan secara berkesinambungan
·         Memberikan peringatan dini banjir yang  dapat dilakukan beberapa hari sampai satu hari sebelum terjadi dengan menginformasikan pada instansi terkait. Dalam hal ini dapat digunakan radar hujan yang bisa memprediksi curah hujan sesaat, sebagai bagian  dalam sistem peringatan dini banjir. Alat ini dapat memprediksi intensitas dan lamanya hujan yang akan terjadi hingga H minus 4.

No comments:

Post a Comment