Taman

Tuesday, March 5, 2013

Kewirausahaan "MEMBANGUN IDE KREATIF DAN INOVATIF"

BAB IV
MEMBANGUN IDE KREATIF DAN INOVATIF

A.    Proses Wirausaha
1.    Proses Berwirausaha
Proses yang mendorong seseorang untuk berwirausaha adalah keinginan berprestasi, sifat penasaran, berani menanggung resiko, pendidikan, dan pengalaman.  Berdasarkan pengalaman pada Febri terpicu menjadi wirausaha dengan harapan dapat mengatasi masalah keuangan keluarga mereka. ketika ibunya terlilit utang , dia sudah mencoba berbagai usaha, mualai dari memberi les prifat untuk anak SD, membuka warnet, hingga membuka warung bubur kacang hijau."umtuk sama sama mendapatkan kita inginkan, saya mohon bantuan klik pada iklan saya"
     Akan tetapi, hasilnya tidak mencukupi. kini, berkat usaha tela-tela, dengan harga jual 1 pak tela-tela Rp. 3000-6000, omzet usaha ini mencapai Rp. 2,5 miliar-3 miliar perbulan. tenaga kerja yang terserap sekitar 3500 orang. Oleh karena itu, tak mengherankan apabila Febri terpilih menjadi salah satu wirausaha muda terbaik 2008-2009 pada Dji Sam Soe Award.
Kedepan, Febri dan teman-temannya bermimpi dapat mmbawa tela-tela go international. meskipun telah menerima banyak aplikasi, seperti dari kamboja dan malaisia tetapi karena birokrasi di Indonesia yang terbelit-belit, maka mimpi itu belum bisa direalisasikan. kreatifitas tetap menjadi ambisi bagi pengusaha muda yang sukses tesebut.
2.    Faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk berwirausaha
a.    Faktor Lingkungan, seperti peluang, pengalaman, dan kreatifitas.
b.    Proses Pemicu.
1)    Tidak puas dengan pekerjaan yang dijalani sekarang.
2)    Pemutusan hubungan kerja (PHK) atau belum mendapatkan pekerjaan baru.
3)    Minat terhadap bisnis karena orang tua/saudara juga memiliki bisnis.
3.    Proses/Tahap Pelaksanaan
a.    Pada Proses Awal
1)    Sudah siap mintal secara total
2)    Adanya komitmen yang tinggi terhadap bisnis.
3)    Adanya visi untuk mencapai tujuan.
b.    Pada Proses Pertumbuhan
1)    Pembentukan tim kerja yang kompak.
2)    Strategi usaha yang mantap.
3)    Adanya produk yang dapat dibanggakan
4)    Adanya struktur dan budaya yang mantap.
5)    Kebijakan pemerintah yang mendukung.


B.    Inovatif Atau Kreatif
Perbedaan kreatif dan inovatif secara singkat dapat di paparkan sebagai berikut:
KREATIF = Memiliki daya cipta / berdaya cipta
    INOVATIF = Berdaya perubahan

1.    Menciptakan sesuatu yang berbeda dari yang lain.
2.    Menghubungkan ide – ide / hal – hal yang tadinya tidak berhubungan.    1.    Menciptakan sesuatu yang belum ada menjadi ada.
2.    Pembaharuan / menciptakan sesuatu yang sama sekali berbeda.

Contoh ide kreatif: grup 2 tang menghasilkan produk air putih dengan kemasan plastik yang berbeda (tutup anti tumpah)
    Contoh Inovasi: Alm, tri utomo mengemas air putih dalam kemasan plastik yang di beri merek aqua.

Ada yang bilang  bahwa inovatif merupakan bakat, misalnya pada seniman yang menghasilkan karya seni tertutup, hal ini sulit untuk dipelajari atau diajarkan. Pada goresan kuas yang keberapakah, lukisannya bisa bagus atau sudah bisa dinikmati oleh para penikmat seni/lukisan.
Dapat dipelajari, misalnya setiap perusahaan memiliki strategi untuk menarik konsumen dengan berbagai cara, antara lain bila konsumen membeli 2 buah produk akan  mendapat 1 produk tambahan, menberi duiskon (bila membeli dalam jumlah banyak maupun diskon harga bila membeli dengan cara tunai). menurunkan harga produk atau jasa, gratis bagi pembeli perfana sampai pembeli ke 5, atau pembeli mendapat potongan 50% dan lain sebagainya.



1.    Fungsi kreatifitas
Menyadari peran fungsi kreatifitas dalam proses inovatif merupakan hal yang penting. Kreatifitas adalah pembangkitkan ide yang menghasilkan penyempurnaan efektifitas dan efesiensi pada suatu system.
Ada dua aspek penting pada kreatifitas yaitu proses dan manusia. Proses yang berorentasi tujuan , yang di desain untuk mencapai solusi suatu problem. Manusia merupakan sumber daya yang menentukan solusi. Proses tetap sama, namun pendekatan yang di gunakan dapat bervariasi.
2.    Sifat proses kreatif
Kreatifitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Setia orang kreatif pada tingkat tertentu. Tetapi orang mempunyai kemampuan dan bakat dalam bidang tertentu dapat lebih kreatif daripada orang lain. Misal nya, dalam bidang seni dan olah raga. Hal yang sama juga dapat dialami oleh orang orang yang dididik dan dikembangkan dalam suatu lingkungan yang mendukung pengembangan kreatifitas. Mereka telah diajari untuk berpikir dan bertindak secara kreatif. Bagi pihak lain proses kreatif lebih sukar karena mereka tidk dikembangkan secara positif dan jika mereka menjadi kreatif mereka harus belajar cara menimplementasikan proses kreatif.
C.    Hambatan Dalam Berpikir Kreatif
1.    Hambatan Yang Dibuat Sendiri
Pengaruh pendidikan dan budaya, misalnya 1+1 = 2, apabila ada jawaban yang berbeda maka akan dianggap salah atau aneh.
2.    Hambatan tidak berusaha menentang kenyataan/menerima apa adanya, misalnya seperti berikut:
a.    Terpaku pada apa yang sering dilihat/dialami selama ini.
b.    Tidak mau keluar dari kemapanan atau batasan-batasan yang ada serta tidak mau keluar dari bingkai-bingkai atau batasan yang ada sebelumnya.
c.    Terpaku pada aturan-aturan, budaya, dan batasan-batasan baku yang telah membelenggu.
3.    Hambatan Jawaban Tunggal Dan Tepat
a.    Kita menyukai rasa aman dan sesuatu yang pasti-pasti saja.
b.    Kita seringkali memutuskan sesuatu dengan sangat cepat tanpa berpikir panjang.
4.    Mengevaluasi Terlalu Cepat.
a.    Ingin dianggap pintar/cerdas sehingga seringkali kita mengevaluasi sesuatu dengan cepat dan mengambil keputusan juga dengan cepat (lebih cepat lebih baik).
b.    Terlalu cepat menyalahkan orang lain sehingga seringkali kita menganggap bahwa  diri kita sendiri adalah benar dan cenderung menyalahkan orang lain atau mencari kambing hitam.
Misalnya: Apabila ada teman yang membrikan atau menyampaikan ide/pendapat, maka seringlkali ide/pendapat tersebut kita anggap tidak berguna tanpa berpikir lebih lama lagi.

5.    Takut Dianggap Bodoh.
a.    Tidak berani mengeluarkan  ide/pendapat yang sebenarnya sudah dipikirkan dan ada dalam benak pikirannya, tetapi tidak berani untuk menyampaikanya didepan umum.
b.    Tidak percaya diri bahwa ide yang ada dalam pikirannya adalah ide yang sesungguhnya memang benar.
   Misalnya: Ide memasang iklan dibodi bus atau kendaraan umum ataupun di mobil. dahulu, orang yang memberikan ide itu ditertawakan dan tidak diterima bahkan ditolak oleh banyak pihak. akan tetapi, sekarang ide tersebut banyak dipakai oleh berbagai perusahaan, baik besar maupuun kecil. bayangkan bila mobil atau kendaraan umum yang dipasangi iklan mengalami tabrakan, mogok, atau terbalik diselokan, dijurang, sungai, atau ditengah jalan protocol dan tidak segera di efakuasi, maka berapa pasang mata yang bisa melihat atau menyimak dan tidak sengaja membaca iklan dibodi kendaraan tersebut.
D.    Persyaratan Berpikir Kreatif
1.    Perlu Persiapan. Pendidikan formal dan informal mengenai interpreineurship (berkewirausahaan)
2.    Usaha. Kumpulkan sebanyak mungkin ide, jangan di evaluasi terlebih dahulu.
3.    Inkubasi. Menggabungkan ide-ide yang sudah ada sehingga muncul ide atau embrio baru.
4.    Pengertian. Memahami persoalan/permasalahan secara mendalam.
5.    Evaluasi. Pilih yang terbaik dari segi biaya, hukum, dan sebagainya.
E.    Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa proses yang mendorong seseorang untuk berwirausaha adalah keinginan berprestasi, sifat penasaran, berani menanggung resiko, pendidikan, dan pengalaman. dan faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk berwirausaha adalah Faktor Lingkungan, seperti peluang, pengalaman, dan kreatifitas dan Proses Pemicu.
1.    Tidak puas dengan pekerjaan yang dijalani sekarang.
2.    Pemutusan hubungan kerja (PHK) atau belum mendapatkan pekerjaan baru.
3.    Minat terhadap bisnis karena orang tua/saudara juga memiliki bisnis.
Kreatifitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Setia orang kreatif pada tingkat tertentu bagi wirausahawan harus sudah siap mintal secara total, dan adanya komitmen yang tinggi terhadap bisnis. dan adanya visi untuk mencapai tujuan.
Sehingga Wirausahawan harus juga memiliki sifat yang kreatif dan inovatif supaya mengembangkan usahanya dan dapat menarik konsumen dengan suatu ide ide yang baru dan di sukai konsumen.





Dartar Pustaka
Saiman, Leonardus. 2009.Kewirausahaan teori,praktik dan kasus – kasus.Jakarta. Salemba Empat.
Mas’ud Dan Mahmud.2005.Kewirausahaan Metode, Manajemen, Dan Implementasi.Yogyakarta. BPFE

1 comment: