MANAGING INSTRUCTION (MENGELOLA PEMBELAJARAN)
Resume Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengampu:
Dr. H. Malik Karim Amrullah, M.Ag
Disusun Oleh:
Novi Ulfatin 13770044
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
Maret, 2014
MANAGING
INSTRUCTION
(MENGELOLA
PEMBELAJARAN)
Model, sistem, atau
rangkaian prosedur pembelajaran bukanlah
hal yang sama sekali baru dalam pengelolaan kelas. Model sistematis yang telah kita gunakan seperti
dalam buku bisa disajikan sebagai petunjuk untuk mengelola(pembelajaran). Setiap
unsur dari model tersebut dapat dianggap sebagai langkah dalam proses
pengelolaan kelas.
Manajemen kelas
(pengelolaan kelas) adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan (pengendalian), dan evaluasi terhadap seseorang, fasilitas, dan
sumberdaya yang terlibat dalam proses belajar mengajar. Ini merupakan sebuah proses
yang mana kondisinya diminta setiap saat. Ini biasanya sistematis.
Mengelola Pembelajaran- sebuah kasus dan
konteks
Elemen-elemen manajemen kelas yang
efektif:
-
Tujuan merupakan
poin awal yang penting
-
Pendekatan
sistematis untuk mengajar
-
Menentukan apa
prinsip-prinsip dan praktek yang digunakan dalam proses pembelajaran sesuai
dengan tujuan yang dinyatakan
-
Mempertimbangkan
“givens” , murid, ruang kelas, alokasi waktu, sumber, dan media lain dalam sumber belajar.
-
Evaluasi
pembelajaran
Mengelola Model
Langkah awal mengelola
pembelajaran adalah perencanaan (planning) pembelajaran. Tujuan perencanaan adalah
untuk mengembangkan langkah demi langkah prosedur pengajaran agar perbaikan
pembelajaran dapat dicapai.
a. Mulai dari awal. Materi
ditentukan oleh panduan kurikulum negara. (Bisa ditambah atau dikurangi sesuai
kebutuhan)
b. Memasuki perilaku
Latar
belakang pendidikan dasar siswa yang beragam, dengan guru dan model
pembelajaran yang berbeda-beda, menghasilkan pengetahuan yang beragam pula pada
siswa. Di sini guru dapat melakukan assesmen untuk memasuki perilaku
sebelum mengerjakan perencanaan yang lain lagi.
c. Strategi, kelompok, waktu, tempat, sumber
(peralatan)
Ini
merupakan poin di mana menejemen dapat benar-benar membantu. Penting untuk
mempertimbangkan strategi, kelompok, waktu, tempat, dan sumber, semuanya dalam
satu waktu, setiap elemen harus diperlakukan secara terpisah dan terhubung
terhadap keseluruhan. Intinya adalah pengorganisasian kelas, kapan menggunakan
strategi penyelidikan dan kapan menggunakan strategi penjabaran atau bahkan
keduanya?, kapan menggunakan model pembelajaran kelompok besar, kelompok kecil,
atau belajar individual?, begitu juga waktunya dipastikan, tempat yang tersedia
harus dipastikan dan sumber khusus dari materi / bahan dan personel yang harus
ditentukan untuk setiap tipe kelompok.
d. Evaluasi dan Umpan Balik
Evaluasi
secara kontinyu selama proses belajar mengajar sangatlah bernilai. Ini penting
untuk memantau kemajuan pembelajaran. Evaluasi dapat dilakukan dalam berbagai
bentuk, baik formal maupun informal, tetapi harus direncanakan bersama-sama
dengan bahan lainnya. Feedback dapat
dipertimbangkan untuk menjadi bagian dari proses evaluasi. Evaluasi dan umpan
balik dapat memberikan informasi sejauh mana tanggapan siswa terhadap
rangsangan yang diberikan oleh guru dan dapat digunakan sebagai indikator
bagaimana pembelajaran berlangsung.
Merencanakan Pembelajaran
Setelah
mempelajari garis besar isi dan seperangkat tujuan (pembelajaran), guru dapat
mendesain sebuah tes untuk mengukur prestasi masing-masing siswa, ini untuk
memastikan pengetahuan siswa tentang topik terkait. Hasil tes dapat membantu
untuk perencanaan strategi, pengelompokan, alokasi waktu, ruang, dan penggunaan
sumber.
Mengorganisasi
Pembelajaran
Tujuan utama
pengorganisasian adalah efisiensi dalam proses pembelajaran. Efisiensi tercapai
dengan cara mengembangkan urutan yang tepat untuk menyajikan informasi dan
pemrograman pengalaman yang relevan. Rencana alternatif dibutuhkan dalam
pengorganisasian untuk menjaga jika ada event yang dijadwalkan ternyata tidak
bisa dilaksanakan karena berbagai alasan misalnya, tempat tidak tersedia,
sumber tidak ada.
Organisasi membutuhkan
beberapa rencana tertulis atau panduan untuk diikuti. Keseluruhan rencana
mengambil bentuk jadwal selama 4 minggu untuk satu bagian. Terdiri dari
kegiatan yang akan dilakukan selama periode perkiraan waktu yang diikuti dalam
hubungannya antara satu dengan yang lain. Alat untuk menyelesaikan bentuk
organisasi ini adalah grafik kemajuan.
Rencana pembelajaran
harus dibangun untuk keperluan diri sendiri, ini penting meskipun dalam bentuk
yang standar. Beberapa orang mampu memanage dengan sangat baik dengan hanya
sedikit catatan atau garis besar dari pokok bahasan. Sebagian yang lain lebih
percaya diri dengan catatan yang lebih luas dan sumber yang memadai. Kita bisa
mengembangkannya sesuai dengan kemampuan dan gaya kita, tetapi tetap berdasar
pada petunjuk dasar pengorganisasian pembelajaran.
a. Menyusun
daftar poin penting
b. Menunjukkan
bila sumber spesifik akan digunakan
c. Menyediakan
perkiraan waktu untuk setiap aktifitas
d. Tulis
pertanyaan yang anda ingin untuk diajukan
Mengkoordinasikan
Pembelajaran
Setelah perencanaan dan pengorganisasian dicapai, maka yang
harus dipikirkan adalah koordinasi (atau memantau) aktifitas yang sudah
direncanakan dan diorganisasi dengan hati-hati. Elemen penting dari koordinasi
adalah komunikasi. Pertama, guru harus berkomunikasi secara efektif
dengan murid. Mereka harus faham apa yang terjadi dan apa harapan mereka. Kedua,
berkomunikasi dengan teman sejawat (sesama guru, kepala sekolah, Tata Usaha,
petugas). Ketiga, berkomunikasi dengan orang tua mengenai rencana
kegiatan. Ke empat, berkomunikasi dengan orang yang ada di lokasi yang
akan dikunjungi. Ke Lima ,menghubungi sumber terkait tanggal dan waktu
kedatangan dan harapan terkait presentasi. Ke enam , komunikasi dua
arah.
Monitoring mengacu pada penilaian rutin terhadap kinerja
individual untuk memastikan bahwa program bergerak pada arah yang diinginkan ke
tingkat yang diinginkan. Monitoring melibatkan baik pembelajaran yang sedang
berlangsung maupun perasaan siswa ketika mereka bergerak melalui urutan
instruksional. Guru kadang memakai daftar evaluasi diri untuk individu maupun
kelompok untuk membantu masing-masing pelajar mengetahui sampai mana kemajuan
yang dicapai dan di bagian mana perhatian lebih dibutuhkan.
Mengevaluasi Proses
Kita harus berhati-hati agar tidak bingung mengenai
evaluasi terhadap proses menejemen dengan evaluasi terhadap peserta didik,
evaluasi pembelajaran, dan evaluasi materi. Dalam hal ini kita melihat sebagus
apa rencana dan organisasi bekerja?. Evaluasi dibuat dalam bagian tujuan asli
yang ditetapkan pada perencanaan awal. Tidak ada rumus siap pakai untuk
mengevaluasi manajemen pembelajaran, tetapi ada beberapa pedoman yang dapat
membantu pelaksanaan evaluasi. Pedoman itu
berakar pada pertanyaan Siapa?Apa?Kapan? dan Bagaimana?
a. Siapa
yang terlibat dalam penyampaian pembelajaran?
b. Aspek
apa saja dari bagian-bagian (unit) yang perlu dievaluasi?
c. Pertanyaan
“kapan” ditujukan untuk menentukan waktu kapan evaluasi akan dilaksanakan?
d. “Bagaimana”?
berkaitan dengan cara untuk melakukan evaluasi
Kesimpulan
Ketika semuanya telah disatukan,
rencana pengelolaan telah disusun. Siapapun yang bertanggung jawab dalam
pembelajaran, model sistematis dapat membantu (melayani) seorang guru dengan
baik ketika ia merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan mengevaluasi
pembelajarannya.
Wallahu
A’lam bish-Shawab.
No comments:
Post a Comment