1. Peran
dan Fungsi Sistem Persekolahan
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memiliki ciri:
terkontrol, terstruktur dan sistimatis. Ciri ini tercermin dalam keseluruhan unsur
persekolahan yang meliputi : tujuan yang akan dicapai, kurikulum, alokasi waktu,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarananya, peserta didiknya, sistem anggaran
yang digunakan dan sistem organisasinya. Dengan perkataan lain, sistem
persekolahan penyelenggaraannya melalui sistem manajemen yang baku.
Sistem persekolahan mengemban fungsi dan peranannya dalam
pelaksanaan pendidikan yang efektif dan
efisien. Terlebih lagi menghadapi perkembangan
sosial budaya masyarakat yang
kompleks saat ini dan mendatang , tuntutan akan efektivitas dan efisiensi
fungsi dan peran sistem persekolahan
semakin tinggi. Sistem persekolahan saat
ini, dituntut dua hal, yaitu : (1) sekolah dituntut untuk mampu membantu anak
untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai yang
memungkinkan anak tersebut dapat belajar
lanjut dalam kehidupannya di masyarakat yang selalu berubah, dan (2) sekolah dituntut untuk membantu anak untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan
dan sikap yang sesuai dalam menghadapi masyarakat yang selalu berubah.
Harapan masyarakat sebagai norma dan
sumber dalam penentuan peran sekolah, gilirannya juga harus mendapatkan
perhatian mengidentifikasi harapan
masyarakat terhadap Sekolah Menegah Pertama (SMP) dan khususnya: bahwa sekolah
Menengah pertama diharapkan untuk berperan sebagai berikut (1) membelajarkan anak tentang keterampilan
membaca, menulis, dan berhitung, (2)
keterampilan memecahkan masalah, (3) keterampilan untuk menghomati hukum dan
pemerintah, (4) bergaul dengan orang
lain, (5) keterampilan berbicara dan mendengarkan, (6) keterampilan vokasional,
(7) pendidikan kesehatan dan kebugaran
tubuh, (8) membelajarkan anak untuk memahami dunia saat ini dan kemarin, dan
(9) bagaiamana bersaing secara sehat
dengan orang lain. Dan kompetensi lulusan sekolah menengah pertama diharapkan
mampu (1). Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap
perkembangan remaja (2) Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri (3).
Menunjukkan sikap percaya diri (4).
Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas
(5). Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup nasional (6). Mencari dan menerapkan informasi dari
lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis, dan
kreatif (7).Menunjukkan kemampuan
berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif (8). Menunjukkan kemampuan
belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya (9). Menunjukkan kemampuan menganalisis dan
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari (10). Mendeskripsi gejala alam
dan sosial (11). Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab (12).
Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara demi terwujudnya persatuan dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (13). Menghargai karya seni
dan budaya nasional (14). Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan
untuk berkarya (15). Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan
memanfaatkan waktu luang (16). Berkomunikasi dan berinteraksi secara
efektif dan santun (17). Memahami hak
dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat (18) Menghargai
adanya perbedaan pendapat (19). Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
naskah pendek sederhana (20) Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana (21)
Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah
2. Sekolah Menengah Pertama Internasional Laboratorium UM
Pendidikan
dasar berdasarkan perundang-undangan yang ada adalah (1) bentuk satuan pendidikan menengah pertama menyelenggarakan
program pendidikan tiga
tahun,
(2) termasuk pula program pendidikan
Sekolah Menengah Petama itu
adalah Madrasah Ibtidaiyah yang
bercirikan agama Islam yang diselenggarakan oleh Departemen Agama, (3) dan pula
yang dimaksud program pendidikan Sekolah Menegah Petama adalah baik yang
diselenggarakan oleh pemerintah yang disebut Sekolah Menegah Petama Negeri,
maupun Sekolah Menegah Petama Swasta yang diselenggarakan oleh masyarakat, (3)
demikian pula yang dimaksud program pendidikan dasar itu adalah bentuk satuan pendidikan
dasar yang memnyelenggarakan program pendidikan enam tahun yang terdiri atas
termasuk Sekolah dasar
Pendidikan di Sekolah Menengah Pertama bertujuan
memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa dalam mengembangkan kehidupannya
sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara, serta mempersiapkan siswa
untuk melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Sementara itu , menurut
kurikulum berbasis kompetensi tujuan Sekolah Menengah Petama adalah (1)
menanamkan dasar-dasar perilaku budi pekerti dan beraklak mulia, (2)
menumbuhkan kemahiran membaca, menulis dan berhitung, (3) mengembangkan
kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan berfikir logis, kritis dan kreatif,
(4) menumbuhkan sikap toleran, tanggung jawab, kemandirian dan kecakapan
emosional, (5) memberikan dasar-dasar keterampilan hidup, kewirausahaan dan
etos kerja, (6) membentuk rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air Indonesia.
Bertolak dari tujuan pendidikan Sekolah Menengah Petama
tersebut, target kompetensi tamatan Sekolah Menengah Petama termasuk lulusan adalah (1) mengenali dan
berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang diyakini, (2) mengenali dan
menjalankan hak dan kewajiban diri, beretos kerja, peduli terhadap lingkungan,
(3) berfikir logis, kritis, dan kreatif serta berkomunikasi melalui berbagai
media, (4) menyenangi keindahan, (5) membiasakan hidup bersih, bugar dsehat,
(6) memiliki rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah air Sejalan dengan perkembangan pendidikan
persekolahan saat ini, dimana pengelolaan pendidikan lebih bersifat
desentralisasi, maka melalui model manajemen berbasis sekolah, masing-masing
lembaga pendidikan persekolahan melakukan improvisasi pengembangan tujuan
pendidikan dan kurikulum yang didasarkan atas visi dan misi yang akan
dicapainya. Bahkan berdasar perundang-undangan yang ada, utamanya pasal 50
undang-undang SISDIKNAS, dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, pemerintah
telah mengakomodasi standar nasional pendidikan bertaraf Internasional. Berkenaan dengan gambaran persekolahan tersebut di atas, maka Sekolah
Menegah Petama ke depan haruslah mampu
mewujudkan kualifikasi sumber daya manusia yang berkualitas.
Kualitas manusia lulusan Sekolah Menegah Petama yang mampu
menghadapi masalah kedepan adalah lulusan yang memiliki tiga ciri
utama, yaitu (1) Sumber daya manusia yang sadar IPTEK, (2) kreatif,
(3) memiliki solidaritas-etis dan penghayatan serta pengamalan nilai
religius
Pertama, sumber
daya manusia yang sadar IPTEK adalah well informed, tahu banyak
pengetahuan. Mampu mencerna informasi, dan
mengolah informasi untuk diri dan masyarakatnya.
Mampu menganalisis informasi segala perubahan
guna menentukan sikap terhadap perubahan. Mampu
belajar sepanjang hayat (life long learning), memiliki
kemampuan nalar yang tinggi, kreatif, dan mampu bernalar secara
Integratif-konsepsional. Mampu mendayagunakan IPTEK, bahkan dapat
menemukan inovasi untuk menciptakan pembaharuan
Kedua, sumber daya
manusia yang kreatif adalah manusia yang tidak
ter bawa oleh arus perubahan kebudayaan
begitu saja. Bukan manusia yang sekedar mampu menyesuaikan
perubahan kebudayaan belaka. Manusia kreatif mampu menciptakan kebaruan,
memiliki kemampuan yang kompetitif. Manusia kreatif, adalah manusia
yang inteligen, memiliki minat yang tinggi, imaginer, fleksibel dan kemampuan
sosial yang efektif. Secara intelektual, manusia kreatif mampu berfikir secara
divergen, yakni pemi kiran yang orisinil, fleksibel dan sensitif.
Memiliki daya ingat yang tinggi dan dapat
berfikir secara evaluatif. Dilihat dari sisi minat dan
motivasinya, manusia kreatif memiliki ciri selalu ingin tahu,
gemar bermain ide, suka menghadapi tantangan. Dan dari sisi
kepribadiannya, manusia kreatif bercirikan mandiri, terbuka dan tanggung
jawab atas segala resiko tindakan yang diambilnya
Mandiri
sebagai ciri manusia kreatif, memiliki lima komponen
utama, (1) bebas dalam arti tumbuhnya tindakan atas kehendak sendiri,
(2) progresif dan ulet dalam mencapai prestasi,
(3) berinisiatif, mampu berfikir dan bertindak secara
orisinil, (4) internal locus of control (memiliki kemampuan
mengendalikan diri, (5) self esteem dan self confidence (memiliki harga
diri dan kepercayaan diri.
Ketiga, lulusan
Sekolah Menegah Petama sebagai sumber daya manusia yang memiliki
solidaritas-etis dan penghayatan serta pengamalan nilai-nilai moral.
Kompetitif merupakan ciri globalisasi, oleh karena itu
lulusan Sekolah Menegah Petama laboratorium perlu memiliki kualitas yang
kompetitif. Meskipun demikian, tetap dituntut untuk memiliki solidaritas sosial. Memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan
dan kebangsaan. Keunggulan kompetitif harus dilandasi oleh dan bermuara
pada rasa tanggung jawab social-kebangsaan dan etika religius.
Solidaritas-etis
sebagai kualitas sumberdaya manusia untuk menghadapi
masyarakat masa depan,
bertumpu pada kualitas kehidupan bermasyarakat yang meliputi (1)
keserasian sosial, (2) kesetiakawanan sosial, (3) disiplin social dan
individual, (4) kualitas komunikasi social-silahturohim .
3. Visi-Misi dan Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama Internasional Laboratorium Universitas Negeri Malang
A.
Visi Misi dan Tugas Sekolah
1.
Visi
Sekolah adalah terwujudnya pendidikan dasar model bagi pencapaian kecerdasan
budaya lulusan dalam kehidupan global
-multikultural melalui perwujudan sekolah sebagai pusat masyarakat belajar
(learning society) yang bercirikan
mandiri, aktif, kreatif, efektif, menyenangkan, bermartabat, berkepribadian,
dan berwawasan lingkungan hidup.
2.
Misi
S (1) pusat pengembangan pendidikan logika/ilmiah, (2) pusat pengembangan
pendidikan etika, (3) pusat pengembangan pendidikan aestetika, (4) pusat pengembangan
pendidikan humanika (5) pusat pengembangan pendidikan lingkungan hidup dan (6)
pusat pengembangan pendidikan praktika.
3.
Tugas sekolah adalah mendidik dan membelajarkan
anak sebagai berikut
a.
Mengembangkan
anak untuk menjadi warga dunia dalam prespektif bahasa, budaya dan belajar
hidup bersama
b.
Membangun
dan mendorong pribadi siswa untuk memiliki identitas diri sebagai bangsa dan
kesadaran akan budaya nasional
c.
Membantu
anak untuk mengenal dan menghayati nilai-nilai universal kemanusiaan
d.
Menstimulasi
keingintahuan dan kebiasaan untuk menyelidiki agar supaya dapat membantu
semangat untuk menemukan dan kegemaran belajar
e.
Melengkapi
anak dengan keterampilan belajar untuk mendapatkan pengetahuan secara
individual maupun secara kolaboratif, dan mampu menerapkan keterampilan dan
pengetahuannya itu dalam berbagai bidang dan keperluan secara luas
B. Tujuan
- Tujuan Institusional
Tujuan
pendidikan tingkat satuan pendidikan ini
adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
- Tujuan Institusional Operasional pendidikan Sekolah Menengah Pertama Laboratorium 2 adalah berikut ini
- Menghasilkan lulusan berpengetahuan luas dan mampu berfikir secara logis, mandiri dan kreatif dengan ciri-ciri kepribadian:
(1)
Gemar,
biasa dan butuh membaca
(2)
Rajin,dan
tekun belajar untuk meningkatkan pengetahuan
(3)
Suka
meneliti, menyelidik dan selalu ingin tahu
(4)
Gemar
menulis, menyusun karya penyelidikan
(5)
Gemar
terhadap karya ilmu pengetahuan dan teknologi
- Menghasilkan lulusan yang beretika dan memiliki moralitas yang tinggi dengan ciri-ciri kepribadian :
(1)
Beriman
dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Mahaesa
(2)
Menghayati
dan mengamalkan nilai-nilai moral Pancasila
(3)
Sabar,
tabah, tenang, jujur ,tegas, adil dan berdisiplin
(4)
Menghayati
dan mengamalkan etika, tata-tertib dan tata krama social kemasyarakatan dan
kebangsaan
(5)
Berkepribadian
(teguh pendirian), memiliki self esteem (harga diri)
- Menghasilkan lulusan yang memiliki kepekaan dan apresiasi (penghayatan) terhadap nilai-nilai aestetika dengan cirri-ciri kepribadian:
(1)
Memiliki
kepekaan terhadap nilai estetika
(2)
Mampu
menghayati nilai-nilai dan karya
estetika
(3)
Memiliki
penghargaan terhadap nilai-nilai dan karya estetika
(4)
Memiliki
rasa estetika
- Menghasilkan lulusan yang memiliki kepekaan terhadap rasa kemanusiaan dan kesadaran terhadap lingkungan hidup dengan ciri kepribadian:
(1)
Mampu
menghayati rasa senang, gembira, puas
(2)
Memiliki
rasa senang untuk saling bekerjasama,
saling menolong dan saling menghargai dan menghormati sesama
(3)
Memiliki
simpati dan empati terhadap sesama
(4)
Menghargai
dan menghormati karya orang lain
(5)
Memiliki
kepekaan terhadap masalah social kemanusiaan
(6)
Memiliki
kepedulian terhadap masalah kemamusiaan
- Menghasilkan lulusan yang memiliki kesadaran terhadap pentingnya lingkungan hidup dengan ciri kepribadian:
(1)
Memahami
dan menyadari pentingnya lingkungan hidup
(2)
Mampu
memelihara lingkungan hidup
(3)
Mampu
berbuat sesuatu guna perbaikan lingkungan hidup
(4)
Memiliki
kebiasaan hidup sehat dan bersih
- Menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan praktika (Life skill) dengan ciri kepribadian
(1)
Keterampilan
intelektual ( Intetelectual skill)
(2)
Keterampilan
social ( Social skill)
(3)
Kerajinan
tangan ( Manual skill-tecknical skill)
(4)
Keterampilan
berusaha (Businees skill)
(5)
Keterampilan
berkomunikasi( Skill for communication)
(6)
Memiliki
etos dan semangat kerja tinggi
(7)
Keterampilan
beragama ( Skill for Religius)
(8)
Keterampilan
mengelola diri ( Self management Skill)
(9)
Keterampilan
mata pencaharian (economic skill)
No comments:
Post a Comment