REVIEW 3
KERAJAAN BESAR ISLAM
Oleh: A. Qomarudin
From variety of
source
A.
MASA 3 KERAJAAN BESAR
1.
Kerajaan Ustmani (Ottoman) di Turki
Kerajaan
Usmani adalah yang pertama berdiri, yang terbesar, dan yang paling
lama bertahan dibanding dua kerajaan lainnya. Pada tahun 1300 M, bangsa Mongol
menyerang kerajaan Seljuk dan Sultan Alauddin terbunuh. Kerajaan Seljuk Tum
kemudian terpecah-pecah dalam beberapa kerajaan kecil. Usman pun menyatakan
kemerdekaan dan berkuasa penuh atas daerah yang didudukinya. Setelah Usman I
mengumumkan dirinya sebagai Padisyah Al Usman (raja besar
keluarga Usman) setapak demi setapah wilayah kerajaan dapat diperluasnya, dan kemudian
dilanjutkan oleh beberapa raja setelahnya.
Kerajaan
Usmani meraih puncak kejayaan dibawah kepemimpinan Sultan Sulaiman Al-Qanuni
(1520-1566 M). Pada puncak keemasannya, turki mampu membuka kunci sejarah
dengan menaklukkan constantinopel (Istanbul) dan mengakhiri kekuasaan
kekaisaran Romawi Timur (Bizantium) dan selanjutnya membawa Islam ke Eropa.
Kemajuan dan
perkembangan ekspansi kerajaan usmani berlangsung dengan cepat dan luas.
Sebagai bangsa yang berdarah militer, turki usmani lebih banyak memfokuskan
diri dalam bidang kemiliteran, sementara dalam bidang ilmu pengetahuan mereka
tidak begitu menonjol sehingga dalam khasanah intelektual islam kita tidak
menemukan ilmuan terkemuka dari turki usmani. Beberapa kemajuan yang dicapai
pada saat itu diantaranya;
1) Bidang kemiliteran dan pemerintahan.
Perang dengan Bizantium merupakan awal didirikannya pusat pendidikan
militer, dan terbentuklah kesatuan militer yang disebut dengan Jenissari atau
Inkisyariah. Dan dalam kepemerintahan telah membuat struktur
pemerintahan dengan kekuasaan tertinggi di tangan Sultan dibantu oleh Perdana Menteri
yang membawahi Gubernur, dan untuk mengatur urusan pemerintahan negara disusunlah
sebuah kitab UU (Qanun) yang diberi nama Multaqa Al-Abghur yang menjadi
pegangan hukum bagi kerajaan Turki Usmani sampai datangnya reformasi pada abad
19.
2) Bidang Ilmu Pengetahuan dan Budaya
Kebudayaan turki usmani merupakan perpaduan bermacam-macam kebudayaan
diantaranya yaitu: kebudayaan Persia, Byzantium, dan arab. Dari kebudayaan
Persia mereka banyak mengambil ajaran tentang etika dan tata krama dalam istana
raja-raja. Dari kebudayaan Byzantium mereka mengambil ajaran tentang organisasi
pemerintahan dan kemiliteran. Sedangkan ajaran tentang prinsip ekonomi, sosial,
kemasyarakatan, keilmuan mereka terima dari bangsa Arab.
3) Bidang Keagamaan
Agama dalam tradisi masyarakat turki mempunyai peranan besar dalam lapangan
sosial dan politik. Masyarakat digolongkan berdasarkan agama, dan kerajaan
sendiri sangat terikat dengan syariat sehingga fatwa ulama menjadi hukum yang
berlaku. Pada masa turki usmani tarekat juga mengalami kemajuan. Tarekat yang
paling berkembang adalah bektasyi dan maulawi yang banyak dianut oleh kalangan
sipil dan militer.
Selain itu, ada
beberapa faktor yang menjadi pendukung kemajuan kerajaan Usmani, antara lain; keunggulan
politik para pemimpinnya, keberanian, keterampilan dan ketangguhan serta
kekuatan militer yang sanggup bertempur kapan dan dimana saja. Akibat kegigihan
para pemimpin dalam mempertahankan Turki itulah yang akhirnya membawa dampak
yang baik sehingga kemajuan-kemajuan dalam perkembangan Turki dapat diraih
dengan cepat.
Dan beberapa sebab
kemunduran kerajaan ini adalah;
1)
Luasnya wilayah
kekuasaan yang tidak dapat dikendalikan dari pusat
2)
Heterogenitas
Penduduk
3)
Penguasa yang tidak
cakap setelah Sulaiman Al-Qanuni
4)
Budaya
Pungli
5)
Pemberontakan yang
dilakukan dari pasukan Yennisari
6)
Perekonomian yang dari
waktu ke waktu semakin terpuruk
7)
stagnasi
dalam lapangan Ilmu dan teknologi
8)
Munculnya gerakan
nasionalisme.
2.
Kerajaan Safawi di Persia
Pada
awal berdirinya, kerajaan shafawi memiliki 2 fase: fase pertama gerakan
shafawiyah yang mempunyai 2 corak: corak sufi dan corak syiah. Sedang fase ke-2
berubah menjadi gerakan politik yang ingin membentuk pemerintahan sendiri. Dan
pada saat itu di Persia ada 2 dinasti bangsa Turki yang berkuasa Dinasti Kara
Koyunlu di bagian Timur dan Dinasti Ak Koyunlu yang beraliran suni di bagian
Barat.
Nama
Safawi ini terus di pertahankan dari tarekat Safawiyah menjadi suatu gerakan
politik dan menjadi sebuah kerajaan yang disebut kerajaan Safawi. Ketika
kerajaan Turki Usmani sudah mencapai puncak kejayaannya, kerajaan Safawi di
Persia masih baru berdiri. Namun pada kenyataannya, kerajaan ini berkembang
dengan cepat. Dan dalam perkembangannya, kerajaan Safawi sering berselisih
dengan kerajaan Turki Usmani. Kerajaan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah
yang dijadikan sebagai madzhab negara. Oleh karena itu, kerajaan Safawi
dianggap sebagai peletak dasar pertama terbentuknya negara Iran dewasa ini.
Kondisi
daulah shafawiyah yang memprihatinkan terjadi pada 3 raja setelah Syah Ismail
I, dan baru dapat diatasi setelah raja shafawi kelima (Syah Abbas I). Syah
Abbas I dapat membawa kerajaan safawi meraih kemajuan dalam kurun 40 tahun
periode kepemerintahannya (1588-1628 M). Adapun beberapa langkah yang ditempuh
oleh Abbas I untuk memulihkan kerajaan Shafawi adalah; berusaha menghilangkan
dominasi pasukan Qizilbash dan mengadakan perjanjian damai dengan Turki Usmani.
Dan beberapa Kemajuan yang dicapai kerajaan ini adalah;
1)
Bidang
politik
2)
Bidang
Ekonomi, bermula dengan penguasaan atas kepulauan Hurmuz dan pelabuhan Gumrun
yang diubah menjadi Bandar Abbas. Dengan ini Shafawiyah menguasai jalur
perdagangan antara Barat dan Timur. selain sektor perdagangan, Shafawiyah juga
mengalami kemajuan pada jalur pertanian.
3)
Bidang
Ilmu Pengetahuan. Sepanjang sejarah Islam, Persia di kenal sebagai bangsa yang
telah berperadaban tinggi dan berjasa mengembangkan ilmu pengetahuan.
4)
Bidang
Pembangunan Fisik dan Seni. Kemajuan bidang seni arsitektur ditandai dengan
berdirinya sejumlah bangunan megah yang memperindah Isfahan sebagai ibu kota
kerajaan ini. Sampai Syah Abbas I wafat,
di Isfahan terdapat sejumlah 162 masjid, 48 akademi, 1802 penginapan dan 273
pemandian umum. Dan unsur lainnya terlihat dalam bentuk kerajinan tangan,
keramik, permadani dan benda seni lainnya.
Dibawah
pemerintahan 6 raja sepeninggal Syah Abbas I, kondisi kerajaan Shafawi tidak
menunjukkan grafik naik dan berkembang, tetapi justru memperlihatkan kemunduran
yang akhirnya membawa kepada kehancuran. Adapun sebab-sebab kemunduran dan kehancuran
kerajaan Shafawi adalah;
1)
Konflik
yang berkepanjangan dengan kerajaan Usmani.
2)
Dekandensi
moral yang melanda sebagian pemimpin kerajaaan Shafawi.
3)
Kemerosotan
aspek kemiliteran pasukan ghulam (budak-budak) yang dibentuk Abbas I
ternyata tidak memiliki semangat perjuangan yang tinggi seperti semangat
Qizilbash.
4)
Seringnya
terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan dikalangan keluarga
istana.
5)
Sistem
politik, kebijakan memaksakan madzhab syi’ah, secara politik dapat membuat
orang-orang sunni tidak senang dan akhirnya justru memberontak melepaskan diri
dari kekuasaan Shafawi dan pada akhirnya Sunni melalui suku Afgan berhasil
menguasai wilayah shafawi.
3.
Kerajaan Mughal di India
Kerajaan Mughol adalah kerajaan termuda, berdiri seperempat abad sesudah berdirinya
kerajaan safawi. Kerajaan Mughol di India dengan Delhi sebagai ibu kota kerajaan, di dirikan oleh
Zahirrudin Babur ( 1482-1530 M ) salah satu dari cucu Timur lenk.
Pada
tahun 1530 M, Babur meninggal Dunia dalam Usia 48 tahun setelah memerintah
Mughol selama 30 tahun dengan mewarisi kejayaan-kejayaan yang cemerlang.
Pemerintahan selanjutnya di pegang oleh anaknya Humayyun. Sepanjang masa
pemerintahan Humayyun selama 9 tahun ( 1530-1539 M ) Negara tidak pernah tercipta
suasana aman.
Dan
pada tahun 1556 M terjadilah peperangan yang dahsyat, di sebut Panipat II yang
di menangkan Akbar (putra sekaligus pengganti Humayun). Akbar mulai menyusun
strategi dalam pemerintahannya itu, ia berusaha membangkitkan perekonomian
Negara dan pertahanan Negara, sebagai wujud untuk menghalangi
pemberontakan-pemberontakan yang akan terjadi kembali. Akbar juga menerapkan
sistem politik Sulakkhul (toleransi universal). Dengan politik ini,
semua rakyat India di pandang sama.
Beberapa
kemajuan yang dicapai dengan sistem yang di terapkan Akbar, adalah;
1) Dalam bidang ekonomi, Akbar memfokuskan pada masalah pertanian,
pertambangan dan perdagangan. Di samping untuk kebutuhan dalam Negeri, hasil
pertanian itu di Ekspor ke Eropa, Afrika, Arabia, dan Asia tenggara. Dari,
2) Bidang seni dan budaya, ini muncul dari perkembangan ekonomi yang telah dicapai dan
kemudian memancing Akbar untuk mengembangkan bidang ini, dan pada akhirnya bidang
ini juga berkembang pesat.
Kemunduran yang
terjadi di Mughal di India di mulai pada masa Raja Bahadur Syah I (1707)
sebagai raja ke-7 dan akhirnya kerajaan ini berakhir pada 1858 pada masa Raja
Bahadur Syah II akibat dari ekspansi inggris dan juga banyaknya pemberontak
anggota kerajaan karena telah hilanggnya kesetiaan. Dengan demikian ada
beberapa sebab yang melatar belakangi kemunduran kerajaan Mughal, diantaranya
yaitu;
- Stagnasi dalam pembinaan kekuatan militer
- Kemerosotan moral dan hidup mewah dikalangan elit politik
- Pendekatan Aurangzeb yang terlampau “kasar” dalam melaksanakan ide-ide puritan dan kecenderungan asketisnya
- Pewaris tahta kerajaaan oleh orang-orang yang lemah dalam bidang kepemimpinan
- Konflik yang berkepanjangan dengan daerah-daerah yang telah dikuasai.
B.
WACANA
Keadaan politik
umat Islam secara keseluruhan baru mengalami kemajuan kembali (setelah masa
klasik) setelah muncul dan berkembangnya tiga kerajaan besar Islam. Kemunculan
tiga kerajaan Islam telah banyak memberikan kontribusi bagi perkembangan
peradaban Islam. Seperti takdir yang telah Allah tentukan disetiap kejayaan
tentu akan berganti dengan kemunduran bahkan sebuah kehancuran (sunatullah).
Demikian pula yang terjadi pada ketiga kerajaan tersebut. Setelah
pemerintahannya yang gilang gemilang, masing-masing kerajaan mengalami fase
kemunduran. Akan tetapi penyebab kemunduran tersebut berlangsung dengan
kecepatan yang berbeda-beda. Secara umum ada 3 faktor yang menjadi sebab
kemuduan; (faktor ekologi dan alami, faktor internal, dan faktor eksternal).
Pada masa
kejayaan tiga kerajaan besar di atas, umat Islam kembali mengalami kemajuan.
Akan tetapi kemajuan yang dicapai berbeda dengan kemajuan yang dicapai pada
masa klasik Islam. kemajuan pada masa klasik jauh lebih kompleks. Di bidang
intelektual, kemajuan pada masa tiga kerajaan tidak sebanding dengan kemajuan
di zaman klasik. Bidang ilmu pengetahuan, umat Islam sudah mulai taklid pada
imam besar yang lahirpada masa klasik islam. beberapa sains yang berkembang
pada masa klasik ada yang tidak berkembang, bahkan ada yang dilupakan.
Ada beberapa alasan mengapa
kemajuan yang dicapai oleh 3 kerajaan besar Islam tidak sebanding dengan
kemajuan yang dicapai pada masa klasik:
- Karena pada masa 3 kerajaan besar Islam, metode berfikir dalam bidang teologi yang berkembang adalah berpikir tradisional, sehingga cara berfikir ini mempengaruhi perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan yang muncul.
- Karena pada masa 3 kerajaan besar Islam, kekuasaan Islam di pegang oleh Turki, yaitu bangsa yang lebih dikenal sebagai bangsa yang suka perang ketimbang bangsa yang suka ilmu.
- Karena pada masa klasik Islam, kebebasan berfikir berkembang dengan masuknya pemikiran filsafat Yunani.
- Karena pada masa klasik Islam, disediakan sarana-sarana pengembangan ilmu pengetahuan dan pemikiran. Seperti perpustakaan, karya-karya ilmiah dan lain sebagainya, dan warisan tersebut banyak yang hancur dan hilang akibat serangan bangsa Mongol ke beberapa pusat peradaban dan kebudayaan Islam.
No comments:
Post a Comment