Pengembangan Wisata
Alam Goa Ngerong (Goa Kelelawar) Terhadap
Tingkat Ekonomi Masyarakat di desa Rengel
Kecamatan Rengel
Kabupaten Tuban
Oleh:
Titi Winarni /
109821417280
Jurusan Geografi-Fakultas
Ilmu Sosial-Universitas Negeri Malang
ABSTRAK
Kegiatan pariwisata merupakan salahsatu sektor yang sangat berperan
dalam proses pembangunan dan pengembangan wilayah yaitu dalam memberikan
kontribusi bagi pendapatan suatu daerah meupun bagi masyarakat.dengan
kontribusi yang diberikan ini, pemerintah daerah memiliki tambahan pemasukan
dalam rangka pembangunan proyek-proyek maupun kegiatan lain di wilayahnya.
Sebagai salahsatu daerah tujuan wisata, kawasan wisata Goa Ngerong (Goa
Kelelawar) dalam perkembangannya mempunyai dampak yang langsung terhadap
perubahan tingkat ekonomi masyarakat sekitar objek wisata tersebut.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam studi ini adalah mengidentifikasi dampak atau pengaruh yang ditimbulkan
oleh adanya aktifitas pariwisata terhadap kehidupan ekonomi masyarakat
setempat. Pada aspek ekonomi, adanya perkembangan aktivitas pariwisata di dalam
kawasan mengakibatkan perubahan pada tingkat pendapatan masyarakat yang cukup
signifikan. Pada kesempatan kerja dan berusaha juga mengalami peningkatan, hal
ini karena salahsatu dampak dari kegiatan pariwisata adalah mampu menyediakan
lapangan kerja baru.
Kata kunci : pariwisata, Gua Ngerong, tingkat ekonomi masyarakat.
PENDAHULUAN
Sebagai
salah satu sektor pembangunan yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi suatu
wilayah, pariwisata dianggap sebagai suatu aset yang strategis untuk mendorong
pembangunan pada wilayah-wilayah tertentu yang mempunyai potensi objek wisata. Adanya
perkembangan industri pariwisata di suatu wilayah, arus urbanisasi dari desa ke
kota dapat ditekan. Hal ini disebabkan pariwisata memiliki tiga aspek pengaruh,
yaitu aspek ekonomis, aspek sosial dan aspek budaya. Keberadaan sektor
pariwisata tersebut seharusnya memperoleh dukungan dari semua pihak seperti
pemerintah daerah sebagai pengelola, masyarakat yang berada di lokasi objek
wisata serta partisipasi pihak swasta sebagai pengembang.
Selain
peran yang dimilikinya, pariwisata juga merupakan suatu sektor yang tidak jauh
berbeda dengan sektor ekonomi yang lain yaitu dalam proses perkembangannya juga
mempunyai dampak atau pengaruh dibidang sosial dan ekonomi. Pengaruh yang
ditimbulkan tersebut dapat berupa pengaruh positif maupun negatif terhadap
kehidupan masyrakat setempat. Demikian juga dengan salah satu objek wisata yang
ada di Desa Rengel Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban yaitu Goa Ngerong (Goa Kelelawar) yang dinilai memiliki
potensi cukup tinggi dalam memberikan kontribusi terhadap tingkat ekonomi
masyarakat setempat.
Adanya
peningkatan kunjungan wisatawan dan aktivitas pariwisata yang berlangsung di
dalam kawasan, secara tidak langsung telah menimbulkan pengaruh terhadap
kehidupan sosial masyarakat. Interaksi antara masyarakat setempat dengan
wisatawan yang dapat mengakibatkan perubahan pola atau tata nilai kehidupan
masyarakat setempat. Selain menimbulkan pengaruh terhadap aspek sosial, pada
kenyataannya, kegiatan pariwisata juga berpengaruh pada aspek ekonomi yaitu
terbukanya peluang atau kesempatan kerja di dalam kawasan yang dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
Berdasarkan
pernyataan tersebut, maka kawasan wisata Goa Ngerong (Goa Kelelawar) yang berada di Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban
memerlukan adanya studi untuk mengetahui besarnya pengaruh aktivitas pariwisata
yang terdapat di dalam kawasan terhadap tingkat ekonomi masyarakat setempat.
Dengan adanya studi ini diharapkan pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan yakni perubahan
kehidupan ekonomi masyarakat setempat dapat diketahui, hal ini perlu karena
masyarakat merupakan unsur yang sangat penting untuk mendukung keberhasilan
pembangunan suatu wilayah.
METODE OBSERVASI
Untuk
memperoleh hasil atau untuk mengetahui seberapa berpengaruh keberadaan lokasi
wisata alam Goa Ngerong terhadap tingkat ekonomi masyarakat adalah dengan
menyebar angket pada 15 orang atau responden. Angket ini diberikan pada PKL
yang terdiri dari penjual gorengan (3 penjual), penjual souvenir (3 penjual),
penjual klentheng (6 penjual),
penyewa perahu anak dan sebagainya (1 penyewa) serta petugas parkir (2 orang).
Teknik yang digunakan adalah dengan teknik wawancara. Yang memuat serentetan
pertanyaan dengan jawaban yang sudah tersedia sehingga pewawancara tinggal
membubuhi tanda silang (x) dan menuliskan jawaban singkat.
Angket
ini digunakan untuk mengetahui tingkat pendapatan pedagang barang dan jasa
persewaan perahu anak-anak dll, serta tukang parkir di lokasi apakah
pendapatannya dapat mencukupi kebutuhan pokok perkeluarga ataukah tidak. Selain
itu, angket ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran seberapa besar
pengaruh lokasi wisata Goa Ngerong terhadap tingkat ekonomi masyarakat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Profil
Wisata Goa Ngerong
Taman
Wisata Alam Gua Ngerong terletak di Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban. Secara geografis Gua Ngerong
terletak di koordinat LS.12° 00’ BT 7° 04″. Lokasi ini bisa dilalui dari
beberapa jalan, bisa melalui Tuban ataupun melalui Kabupaten Bojonegoro. Lokasi
wisata yang berjarak 20 Km dari Kabupaten Bojonegoro ini merupakan obyek wisata
yang dikelola oleh Pemda setempat, dengan membeli tiket masuk sebesar beberapa
ribu rupiah kita sudah dapat memasuki obyek wisata ini dan menikmati keindahan
dan keajaiban dari sisi lain sekitar kita. Letaknya cukup mudah dijangkau
karena berada tepat di pinggir jalan besar, tetapi dengan minimnya area parkir
membuat obyek wisata ini terkesan kurang fasilitas dalam hal per-parkiran
mengingat letaknya yang tepat di pinggir jalan raya.
Obyek wisata ini berupa sebuah
aliran air atau sungai yang menuju ke sebuah gua, konon katanya gua ini bisa
tembus sampai dengan Kabupaten Tuban dan didalam gua tersebut terdapat binatang
yang sangat besar yang belum jelas binatang apa itu. Gua ini dahulu digunakan
sebagai rute pelarian oleh para pengungsi yang melarikan diri dari penjajah
karena takut akan disiksa dan dipekerjakan secara paksa.
Gua
yang berdiameter kira-kira 3 meter ini dipenuhi dengan banyak sekali kelelawar,
yang merupakan daya tarik tersendiri dari gua tersebut. Dengan banyaknya
kelelawar tersebut tak heran jika tercium aroma yang kurang sedap dari kotoran
binatang tersebut dalam radius 10 meter mendekati lokasi gua. Pertama bagi yang
baru datang pasti langsung akan merasa mual atau bahkan bagi yang tidak kuat
akan muntah, tetapi setalah beberapa saat kita di area kelelawar tersebut kita
akan terbiasa dan tidak merasakan aroma tidak sedap yang mengganggu, hal ini
dikarenakan juga adanya angin yang selalu berhembus agak kencang disekitar
lokasi kelelawar.
Jika
di atas gua terdapat ribuan kelelawar, berbeda halnya dengan di bawah gua. Di
bawah gua terdapat ribuan ikan mulai dari yang berukuran kecil hingga yang
berukuran sebesar paha orang dewasa. Di aliran sungai itulah ikan – ikan
tersebut berhabitat,
dengan airnya yang jernih membuat kita bisa memanjakan mata kita dengan melihat
tingkah polah ribuan ikan yang berlari-lari mengejar makanan yang kita
lemparkan ke sungai. Makanan itu kita bisa peroleh karena banyak sekali para
pedagang yang menjual makanan ikan di area tersebut, yang sedikit aneh adalah
makanan ikan tersebut ada yang berupa biji buah kapuk, atau kalau orang jawa
bilang adalah klentheng. Saling kejar dan saling berebut diantara
ikan-ikan tersebut merupakan pemandangan yang lucu dan membuat kita bisa
tersenyum dan ingin mengulanginya lagi. Kita juga bisa masuk kedalam sungai
tersebut sambil memberi makan atau berenang sambil berusaha menangkap ikan,
kedalaman sungai mulai dari 30 cm untuk yang terdangkal dan sekitar 1 meter
untuk bagian yang paling dalam.
Mitos-mitos
yang ada di Wisata Alam Goa Ngerong
Selain
menawarkan banyak keindahan serta adanya sumber mata air yang keluar dari dalam
gua, adanya ikan Tawes serta kura-kura raksasa yang menghuni kolam juga menjadi
daya tarik tersendiri karena hingga saat ini masih menyimpan mitos yang belum
terkuak. Mitos lainnya yang tak kalah menarik dari Gua Ngerong adalah adanya
larangan bagi pengunjung untuk menangkap dan membawa pulang ikan maupun bulus
yang bebas berkeliaran. Karena apabila masyarakat tidak mengindahkan larangan
tersebut, diyakini akan mendapat celaka seusai pulang dari lokasi wisata yang
berada di daerah pegunungan kapur tersebut.
Mitos
atau cerita legenda jika kita mau mempelajari secara ilmiah kadang ia memiliki
alasan rasional atas keberadaan mitos tersebut. Jika kita tilik secara ilmiah
makanan utama ikan tersebut adalah kotoran kelelawar yang banyak mengandung zat
amonia NH3 yang sangat berbahaya bagi tubuh jika dimakan, jadi
sangat rasional jika ada orang yang memakan ikan dari sungai ini dapat berujung
pada kematian.
Pemanfaatan
Goa Ngerong oleh masyarakat
Terdapat
banyaknya keindahan alam dan mitos yang ditawarkan oleh Taman Wisata Alam Gua
Ngerong tentu akan mendatangkan manfaat bagi banyak orang, baik itu untuk
pengunjung ataupun untuk pihak-pihak yang turut meramaikan lokasi wisata ini.
Beberapa orang yang dimaksud adalah para PKL, tukang parkir atau bahkan petugas
loket. Sebanyak tujuh desa di Kecamatan Rengel memanfaatkan air dari sumber di
gua tersebut. Luasan sawah yang diairi sekitar 5.000 hektare yang berada di
Desa Rengel, Sawahan, Ngadirejo, Sambirejo, Maibit, Pekuwon dan Bulurejo. Warga
pun merasakan manfaatnya, karena bisa tanam padi sebanyak tiga kali dalam
setahun, karena sawah di daerah ini termasuk dalam sawah irigasi.
Kesatuan
antara pengelola wisata dan warga, sebenarnya sudah mulai terlihat saat masuk
ke lokasi wisata. Di sungai yang jernih ini, masyarakat sekitar banyak
memanfaatkan air untuk mencuci pakaian, serta perabot rumah tangga lainnya. Tak
jarang pula, masyarakat mandi di sungai tersebut. Anak-anak mereka bahkan bebas
bermain di sungai yang hanya mempunyai kedalaman setengah meter. Beberapa
pengunjung juga tampak menikmati makanan sambil lesehan di aula yang disediakan
pengelola untuk sekedar rehat. Aneka makanan mulai bakso, mie, camilan, hingga
secangkir kopi akan menemani para wisatawan menikmati wisata alam nan eksotis
ini. Para pedagang juga menyediakan berbagai souvenir berasal dari pasir atau
kayu yang dijual dengan harga beragam.
Masyarakat
sekitar sudah begitu dekat dengan keberadaan sungai yang ada. Setiap hari
mereka memanfaatkan air sungai untuk keperluan sehari-hari seperti mencuci dan
mandi. Apalagi, ada ketentuan dari pemerintah desa, bagi masyarakat Rengel,
tidak dikenai pungutan apapun saat masuk ke lokasi wisata.
Kegiata-kegiatan
warga di lokasi wisata Goa Ngerong
Kecamatan
Rengel memiliki beberapa obyek wisata yang sudah terkenal selain Wisata Goa
Ngerong, diantaranya adalah Bumi Perkemahan Sendang Maibit, Pemandian Sendang
Beron, Jurang Pencit yang masih dihuni ribuan ekor monyet ekor panjang dan
Sendang Lohgawe yang terkenal akan penghasil ikan air tawar. Dengan banyaknya
lokasi wisata tersebut, sudah tentu mata pencaharian masyarakatnya adalah
sebagai petani dan berdagang, selain itu juga karena pasar Desa Rengel adalah
salahsatu pasar terbesar dan teramai di Kabupaten Tuban.
Untuk
manfaat ekonomi yang diberikan oleh Wisata Goa Ngerong adalah terbukanya
lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar. Terdapat banyak jenis kegiatan
warga di lokasi dalam rangka mencari rejeki, mulai dari berjualan makanan
ringan, jerajinan tangan, bunga, makanan ringan seperti “gorengan” hingga jasa
parkir bahkan ada yang menjual makanan dari ikan-ikan yang terdapat di sungai
Gua Ngerong yang berasal dari biji kapuk/randu yang biasa disebut dengan Klentheng.
Tingkat
kunjungan paling ramai adalah pada Hari Minggu dan hari libur Nasional. Kondisi
ini akan sangat berpengaruh pada penghasilan para PKL, dan petugas-petugas
lainnya. Mulai dari PKL yang berjualan gorengan, makanan ringan, souvenir dan
para penjual klentheng. Pengaruh yang
akan didapat adalah meningkatnya penghasilan. Selain yang telah disebutkan di
atas, di lokasi ini juga dibuka tempat penyewaan perahu dan pelampung anak-anak
serta perlengkapan lainnya yang dapat digunakan untuk bermain air di sungai
yang jernih. Banyak anak-anak yang bermain di sungai ini karena kedalamannya
yang kira-kira hanya setengah meter juga cukup aman untuk bermain anak.
Analisis
Data
Dari penyebaran kuisioner kepada 15
responden yang dilakukan dengan teknik wawancara, dapat diketahui bahwa:
1. Pekerjaan pokok
Hampir dari semua
responden menjadikan pekerjaannya saat ini di Lokasi wisata Goa Ngerong sebagai
pekerjaan pokok. Untuk para ibu, biasanya
mereka menjajakan gorengan, klentheng atau barang dagangan lainnya.
Mereka menjadikan pekerjaan ini sebagai pekerjaan pokok selain disamping di
rumah sang suami yang menjadi petani atau buruh kuli lainnya. Sedangkan untuk
penyewa perahu anak-anak, ini dianggap sebagai pekerjaan pokok karena bisa
menghasilkan uang yang sangat banyak.
2. Pendapatan
Untuk pendapatan dibagi menjadi
beberapa bagian:
a.
Pedagang gorengan
Para pedagang gorengan mengaku
pendapatan yang mereka peroleh tiap bulannya mencapai Rp. 800.000,- sampai Rp. 950.000,-.
Hal ini akan berbeda apabila memasuki musim liburan sekolah atau saat hari libur
Nasional pendapatan mereka bisa mencapai Rp. 1.000.000,- lebih. Barang dagangan
mereka meliputi tempe, tahu isi, pisang dan sukun goreng. Mereka biasa menjual
dagangan mereka dengan harga Rp. 500,-. Tak jarang dari mereka juga mengaku
dapat membeli kendaraan bermotor seperti sepeda motor atau alat elektronik
lainnya setelah berjualan di lokasi wisata Goa Ngerong.
b.
Pedagang pakan ikan (klentheng)
Sama halnya dengan pedagang gorengan,
pedagang klentheng pun mendapatkan
hasil yang memuaskan kala mereka menjajakan dagangan mereka di Lokasi wisata
Goa Ngerong. Mereka juga mengaku mendapat untung yang cukup karena mereka tidak
membutuhkan modal untuk berjualan klentheng
karena mereka dapat memperoleh biji kapuk/randu tanpa harus membelinya karena
mereka bisa mendapatkannya di sekitar rumah mereka. Selain karena mereka tidak
mengeluarkan modal untuk mendapatkan barang dagangan, di wisata Goa ngerong ini
jarang dijumpai pungutan sewa tempat seperti halnya di lokasi wisata lainnya.
Hal ini dikarenakan hampir semua petugas di wisata Goa Ngerong merupakan
penduduk asli yang saling toleransi kepada para penjual. Mereka biasa menjual
dagangan mereka Rp. 500,- perbungkus (1/4 kg) dan dalam sehari bisa membawa
pulang uang tak kurang dari Rp. 50.000,- di saat ramai pengunjung dan pada
hari-hari biasa sekitar Rp. 20.000,-. Untuk satu bulannya mereka memperoleh
untung Rp. 700.000,-.
c.
Penyedia sewa perahu plastik
Karena penyedia jasa penyewaan perahu
plastik atau bahkan ban bekas untuk anak-anak berenang di sungai hanya satu
yaitu Bapak Tarjimin. Bapak ini mengaku mendapat untung yang lumayan besar dari
usaha menyewakan perahu yaitu sekitar Rp.1.000.000,- perbulan. Mereka menyewakan
perahu plastik dengan harga @Rp. 5.000,-. Disamping karena Bapak Supardi adalah
satu-satunya yang menyewakan perahu karetnya pada pengunjung, banyaknya
pengunjung anak-anak kecil juga menjadi faktor meningkatnya penghasilan bapak
ini.
d.
Jasa parkir dan tiket masuk
Jasa parkir ini dinaungi atau bergabung
menjadi satu dengan pembayaran tiket masuk pengelolaannya. Dari perolehan tiket
masuk dan parkir dalam sebulan diperoleh pendapatan rata-rata sekitar Rp. 5-6
juta rupiah. Pendapatan itu dipakai untuk membantu biaya operasional
pemerintahan desa.
3.
Jangka waktu mereka telah berdagang di lokasi wisata Goa Ngerong.
Dari beberapa responden mengaku bahwa
mereka telah berdagang dan mencari nafkah di lokasi wisata Goa Ngerong ini
sudah lebih dari 2 tahun. Mereka mengaku mendapatkan banyak keuntungan dari
berdagang dan menyediakan layanan jasa penyewaan perahu plastik termasuk juga
tukang parkir. Rata-rata mereka berjualan mulai jam 07.30 sampai jam 16.00
sore. Ada dari mereka yang berjualan ditemani oleh anak-anak mereka maupun
saudara mereka. Dan semua menjadikan pekerjaan di lokasi wisata ini sebagai
pekerjaan pokok dan permanen.
KESIMPULAN
Rengel merupakan salah satu
kecamatan di Kabupaten Tuban yang memiliki objek wisata alam yang banyak
mengundang wisatawan untuk mengunjunginya, salahsatu diantaranya adalah taman
wisata alam Goa Ngerong. Goa ini berada persis di bawah kaki bukit pegunungan
kapur di desa Rengel, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban. Kawasan ini memiliki
sungai yang sangat jernih dan ribuan ikan berkeliaran seolah-olah ikan itu
berada di dalam akuarium raksasa yang mana ikan-ikan tersebut makan biji randu
atau yang biasa dikenal dengan sebutan klentheng
yang banyak dijual di lokasi ini. Berkah Goa Ngerong bagi masyarakat sekitarnya
tidak hanya untuk penjual klentheng
saja, penjual gorengan, souvenir, jasa penyewa perahu, dan jasa parkir. Untuk
manfaat ekonomi yang diberikan oleh Wisata Goa Ngerong adalah terbukanya
lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar. Terdapat banyak jenis kegiatan
warga di lokasi dalam rangka mencari rejeki, mulai dari berjualan makanan
ringan, kerajinan tangan, bunga, makanan ringan seperti “gorengan” hingga jasa
parkir bahkan ada yang menjual makanan dari ikan-ikan yang terdapat di sungai
Gua Ngerong yang berasal dari biji kapuk/randu yang biasa disebut dengan Klentheng. Air sungai juga dimanfaatkan
sebagai pengairan sawah. Sebanyak tujuh desa di Kecamatan Rengel memanfaatkan
air dari sumber di gua tersebut. Luasan sawah yang diairi sekitar 5.000 hektare
yang berada di Desa Rengel, Sawahan, Ngadirejo, Sambirejo, Maibit, Pekuwon dan
Bulurejo.
Daftar Pustaka
Lampiran
Angket
DAFTAR
PERTANYAAN PEDOMAN WAWANCARA
OBSERVASI
KONTRIBUSI WISATA GOA NGERONG (Goa
Kelelawar) TERHADAP TINGKAT EKONOMI MASYARAKAT DI DESA RENGEL KECAMATAN
RENGEL KABUPATEN TUBAN
I.
IDENTITAS
RESPONDEN
1. Nama
:
2. Umur : th
3. Jenis
kelamin : (L/P)
4. Jumlah
tanggungan keluarga :
II.
ASPEK EKONOMI
1. Apa
pekerjaan pokok anda sekarang?
2. Berapa
pendapatan pokok anda dalam satu bulan?
3. Disamping
pekerjaan pokok, apa pekerjaan sampingan anda?
4. Berapa
pendapatan yang anda peroleh dari pekerjaan sampingan selama satu bulan?
5. Pada
saat hari libur nasional (libur sekolah) berapa pendapatan yang anda peroleh
per hari?
6. Berapa
lama anda bekerja di lokasi wisata Goa Ngerong?
7. Siapa
saja anggota keluarga anda yang ikut bekerja di sektor wisata ini?
8. Apakah
anda melakukan pekerjaan di sektor wisata ini pada saat tertentu saja
(tetap/permanen)?
SURAT PERNYATAAN
KEASLIAN TULISAN
Yang
bertandatangan di bawah ini, saya
nama : Titi Winarni
off : A
NIM : 109821417280
jurusan : Pendidikan Geografi
menyatakan
bahwa jurnal yang berjudul “Pengaruh Wisata Alam Goa Ngerong (Goa Kelelawar) Terhadap Tingkat Ekonomi
Masyarakat di desa Rengel Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban” adalah asli tulisan saya.
Tanda
tangan
Titi Winarni
No comments:
Post a Comment