Saturday, August 24, 2013

Budaya Bersih-bersih, Erwin Yap, Majalah Sriwijaya Air 2013

Budaya Bersih-bersih

Di Inggris ada budaya spring cleaning, sebuah tradisi yang biasa dilakukan para warga di sana untuk membersihkan seisi rumah pada hari pertama di mana cuaca mulai menghangat. Setelah musim dingin usai budaya spring cleaning ini biasanya berlanjut ke garage sale atau antique sale. barang-barang yang tidak terpakai hasil spring cleaning tadi dijual saat itu. Lalu apa hubungannya dengan tulisan saya ini?

Setiap orang pasti memiliki perasaan sayang terhadap benda-benda yang dimilikinya. Sebegitu sayangnya sehingga mungkin akan terlalu sulit untuk melepasnya. Bisa jadi karena hal itu ruang penyimpanan di rumah pun jadi penuh sesak tanpa kita tahu mana yang harus tinggal dan mana yang harus pergi.

Sulit memang kalau kita harus menentukan langsung mana barang-barang yang "harus" dibuang dan mana barang yang layak disimpan. Baju, buku, sovenir atau apapun yang tersimpan di rumah atau kamar memang masing-masing punyai arti bagi kita. Sepintas semua tanpak sama pentingnya tetapi sampai kapan kita menyimpan mereka. Kapan kita rela melepaskannya?

Sedikit tips ini mungkin bisa membantu. Misalkan untuk peralatan dapur. Kumpulkan semuanya dalam boks. Saat hendak menggunakannya, ambil hanya alat-alat yang dibutuhkan, setelah itu simpan terpisah. Selang tiga hari peralatan yang masih tersisah dalam boks bisa disebut sebagai peralatan yang harus pergi.

Lain halnya untuk sovenir yang menjadi memento (pengingat) foto saja benda tersebut lalu simpan filenya di dalam komputer. Andapun masih bisa melihatnya kembali meski dalam bentuk yang berbeda dan lebih ringkas.

Apa kaitannya dengan kehidupan kita? Melepas hal-hal lama membuka kesempatan bagi kita untuk hal baru dalam kehidupan ibarat barang jika kita melepas yang lama kita berkesempatan membeli yang baru yang lebih baik. Hasilnya kita bisa bergerak maju seperti pergerakan dunia yang tak pernah bergerak mundur.

Sama dengan membersihkan pikiran. Kita harus bisa memilah hal-hal yang benar-benar mencerminkan diri kita. Dengan demikian kita jadi tahu apa yang penting dalam hidup kita. Di dalam proses pemilahan itu, kita bisa lihat bahwa ada hal-hal tidak penting yang harus dibuang ada yang harus dipertahankan atau ditingkatkan, sejalan dengan itu kita akan lebih tahu apa yang terpenting dalam hidup, prioritas hidup dan dampak yang ditimbulkannya dalam proses mendewasakan diri. Semakin kita memilah semakin kita tahu seperti apa diri kita sebenarnya dan itu yang harus dipegang sebagai panduan untuk maju. Makna lain dari pemilahan ini adalah emosi dan pemikiran negatif yang tidak perlu terhadap orang lain atau apa saja dalam hidup juga bisa kita singkirkan. Relakan semua yang semestinya berlalu, dan terimalah hal-hal baru.

Erwin Yap
Edukator dan Konsultan Metafisika Tiongkok
Traveler, Pemerhati Seni dan Budaya.

No comments:

Post a Comment