Historical Approach to The ‘Umar Thought
Oleh: Sulhan
A.
Latar belakang Masalah
Salah satu ciri
utama pemikiran Khalifah yang kedua, Umar Ibn Khattab adalah bahwa ia
menganggap dirinya berhak atas otoritas yang luas sebagai penguasa. Dia
memberikan hak yang khusus pada dirinya sendiri, bukan hanya pada urusan-urusan
politik dan pemerintahan, akan tetapi juga dalam masalah perwakilan ketuhanan
dan menetapkan hukum.[1]
Pemikiran
progressif Umar yang sangat popular adalah kebijakan yang diambilnya yang
terkesan sangat berani pada saat memutuskan masalah para pencuri pada masa
paceklik. Umar dianggap berani tidak menerapkan had mencuri (Had al-Sariqoh)
terhadap para pencuri di masa itu. Hal ini dianggap oleh kalangan Islam liberal
sebagai energy positif untuk lebih menumbuh-suburkan ciri khas pemikiran
keislamannya.[2]
Pro-kontra
terhadap pemikiran progressif Umar tidak hanya terjadi pada masa itu, di mana
mayoritas pemikiran para sahabat lebih cenderung kanan, ahlu al-hadits, akan
tetapi hal itu berlanjut pada masa sekarang. Munawir Sjadzali, dalam makalahnya
berjudul Reaktualisasi Ajaran Islam menulis tentang Umar bin Khathab: Selama
menjabat beliau telah mengambil banyak kebijaksanaan dalam bidang hukum yang
tidak sepenuhnya sesuai dengan bunyi ayat-ayat Alquran.[3]
Brangkat dari
paparan di atas, terdapat suatu
teori yang menyatakan
bahwa tidak ada satupun pemikiran yang benar-benar lepas dari latar belakang
pemikirnya.
Hal ini mendorong Penulis untuk mengungkap kilas balik latar belakang kehidupan
pribadi sosok Umar Ibn Khattab. Tulisan ini akan dimulai dengan suguhan kpribadian umar pada masa
jahiliyah, kemudian masa umar masuk Islam, masa-masa mendampingi Nabi, hingga
pada masa beliau menjadi Kholifah yang kedua.
Adapun metode
yang penulis gunakan adalah study pustaka literatur-litaratur sejarah tentang
Umar Ibn Khattab. Sumber literatur sejarah yang akan Penulis kutib terbagi
menjadi dua, yang pertama adalah sumber utama (primary resource) diantaranya adalah Tarikh al-Thobary,
Tharikh al-Muluk wa al-Umam, Tarikh Ibn Mas’ud, Tarikh Khulafa’, Umar Ibn
Khattab, Karya Muhammad Husain Haikal. Sedangkan yang kedua adalah sumber
sekunder/secondary resource, diantara yaitu Sejarah Kholifah, The
Great Leader of Umar Bin al-Khattab, Para Pewaris Muhammad, dan buku-buku sejarah
lainnya.
B.
Paparan Data
1.
Silsilah ‘Umar Ibn Khattab
2.
Umar di Masa Jahiliyah
3.
Umar Masuk Islam
4.
Mendampingi Nabi
5.
Umar di Masa Kholifah Abu Bakar
6.
Menjabat Kholifah Ke-Dua
7.
Ijtihad-Ijtihad Umar
C.
Analisis
D.
Penutup
Daftar Pustaka
[1] Rasul Jafariyan, 2006, The History of Caliphs, terj. Anna Farida
DKK, Sejarah Khilafah, Jakarta, Al-Huda, hal.99
[2] Statement Peneliti Freedom Institute, Ahmad
Sahal, dalam artikelnya berjudul Umar bin Khattab dan Islam Liberal menyebut
Islam Liberal mendapat energi dari Umar bin Khathab.
[3]
Munawir Sjazali. 1993. Islam, Realitas Baru, dan Orientasi Masa Depan Bangsa, Jakarta:
UI Press
No comments:
Post a Comment