Tuesday, May 28, 2013

Historical Approach to The ‘Umar Thought



Historical Approach to The ‘Umar Thought
Oleh: Sulhan
A.    Latar belakang Masalah
Salah satu ciri utama pemikiran Khalifah yang kedua, Umar Ibn Khattab adalah bahwa ia menganggap dirinya berhak atas otoritas yang luas sebagai penguasa. Dia memberikan hak yang khusus pada dirinya sendiri, bukan hanya pada urusan-urusan politik dan pemerintahan, akan tetapi juga dalam masalah perwakilan ketuhanan dan menetapkan hukum.[1]
Pemikiran progressif Umar yang sangat popular adalah kebijakan yang diambilnya yang terkesan sangat berani pada saat memutuskan masalah para pencuri pada masa paceklik. Umar dianggap berani tidak menerapkan had mencuri (Had al-Sariqoh) terhadap para pencuri di masa itu. Hal ini dianggap oleh kalangan Islam liberal sebagai energy positif untuk lebih menumbuh-suburkan ciri khas pemikiran keislamannya.[2]
Pro-kontra terhadap pemikiran progressif Umar tidak hanya terjadi pada masa itu, di mana mayoritas pemikiran para sahabat lebih cenderung kanan, ahlu al-hadits, akan tetapi hal itu berlanjut pada masa sekarang. Munawir Sjadzali, dalam makalahnya berjudul Reaktualisasi Ajaran Islam menulis tentang Umar bin Khathab: Selama menjabat beliau telah mengambil banyak kebijaksanaan dalam bidang hukum yang tidak sepenuhnya sesuai dengan bunyi ayat-ayat Alquran.[3]
Brangkat dari paparan di atas, terdapat suatu teori yang menyatakan bahwa tidak ada satupun pemikiran yang benar-benar lepas dari latar belakang pemikirnya. Hal ini mendorong Penulis untuk mengungkap kilas balik latar belakang kehidupan pribadi sosok Umar Ibn Khattab. Tulisan ini akan dimulai dengan suguhan kpribadian umar pada masa jahiliyah, kemudian masa umar masuk Islam, masa-masa mendampingi Nabi, hingga pada masa beliau menjadi Kholifah yang kedua.
Adapun metode yang penulis gunakan adalah study pustaka literatur-litaratur sejarah tentang Umar Ibn Khattab. Sumber literatur sejarah yang akan Penulis kutib terbagi menjadi dua, yang pertama adalah sumber utama (primary resource)  diantaranya adalah Tarikh al-Thobary, Tharikh al-Muluk wa al-Umam, Tarikh Ibn Mas’ud, Tarikh Khulafa’, Umar Ibn Khattab, Karya Muhammad Husain Haikal. Sedangkan yang kedua adalah sumber sekunder/secondary resource, diantara yaitu Sejarah Kholifah, The Great Leader of Umar Bin al-Khattab, Para Pewaris Muhammad, dan buku-buku sejarah lainnya.

B.     Paparan Data
1.      Silsilah ‘Umar Ibn Khattab
2.      Umar di Masa Jahiliyah
3.      Umar Masuk Islam
4.      Mendampingi Nabi
5.      Umar di Masa Kholifah Abu Bakar
6.      Menjabat Kholifah Ke-Dua
7.      Ijtihad-Ijtihad Umar
C.     Analisis


D.    Penutup

Daftar Pustaka


[1] Rasul Jafariyan, 2006, The History of Caliphs, terj. Anna Farida DKK, Sejarah Khilafah, Jakarta, Al-Huda, hal.99
[2]  Statement Peneliti Freedom Institute, Ahmad Sahal, dalam artikelnya berjudul Umar bin Khattab dan Islam Liberal menyebut Islam Liberal mendapat energi dari Umar bin Khathab.
[3] Munawir Sjazali. 1993. Islam, Realitas Baru, dan Orientasi Masa Depan Bangsa, Jakarta: UI Press

No comments:

Post a Comment