Wednesday, April 2, 2014

MANAGING INSTRUCTION


MANAGING INSTRUCTION (MENGELOLA PEMBELAJARAN)

Resume Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
 Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampu:
Dr. H. Malik Karim Amrullah, M.Ag  


Disusun Oleh:
Novi Ulfatin                13770044







PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI  MAULANA MALIK IBRAHIM
 MALANG
Maret, 2014









MANAGING INSTRUCTION
(MENGELOLA PEMBELAJARAN)

Model, sistem, atau rangkaian prosedur  pembelajaran bukanlah hal yang sama sekali baru dalam pengelolaan kelas. Model  sistematis yang telah kita gunakan seperti dalam buku bisa disajikan sebagai petunjuk untuk mengelola(pembelajaran). Setiap unsur dari model tersebut dapat dianggap sebagai langkah dalam proses pengelolaan kelas.
Manajemen kelas (pengelolaan kelas) adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan (pengendalian), dan evaluasi terhadap seseorang, fasilitas, dan sumberdaya yang terlibat dalam proses belajar mengajar. Ini merupakan sebuah proses yang mana kondisinya diminta setiap saat. Ini biasanya  sistematis.

Mengelola Pembelajaran- sebuah kasus dan konteks
Elemen-elemen manajemen kelas yang efektif:
-          Tujuan merupakan poin awal yang penting
-          Pendekatan sistematis untuk mengajar
-          Menentukan apa prinsip-prinsip dan praktek yang digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan tujuan yang dinyatakan
-          Mempertimbangkan “givens” , murid, ruang kelas, alokasi waktu, sumber,  dan media lain dalam sumber belajar.
-          Evaluasi pembelajaran

Mengelola Model
Langkah awal mengelola pembelajaran adalah perencanaan (planning) pembelajaran. Tujuan perencanaan adalah untuk mengembangkan langkah demi langkah prosedur pengajaran agar perbaikan pembelajaran dapat dicapai.
a.       Mulai dari awal. Materi ditentukan oleh panduan kurikulum negara. (Bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan)
b.      Memasuki perilaku
Latar belakang pendidikan dasar siswa yang beragam, dengan guru dan model pembelajaran yang berbeda-beda, menghasilkan pengetahuan yang beragam pula pada siswa. Di sini guru dapat melakukan assesmen untuk memasuki perilaku sebelum mengerjakan perencanaan yang lain lagi.
c.       Strategi, kelompok, waktu, tempat, sumber (peralatan)
Ini merupakan poin di mana menejemen dapat benar-benar membantu. Penting untuk mempertimbangkan strategi, kelompok, waktu, tempat, dan sumber, semuanya dalam satu waktu, setiap elemen harus diperlakukan secara terpisah dan terhubung terhadap keseluruhan. Intinya adalah pengorganisasian kelas, kapan menggunakan strategi penyelidikan dan kapan menggunakan strategi penjabaran atau bahkan keduanya?, kapan menggunakan model pembelajaran kelompok besar, kelompok kecil, atau belajar individual?, begitu juga waktunya dipastikan, tempat yang tersedia harus dipastikan dan sumber khusus dari materi / bahan dan personel yang harus ditentukan untuk setiap tipe kelompok.  
d.      Evaluasi dan Umpan Balik
Evaluasi secara kontinyu selama proses belajar mengajar sangatlah bernilai. Ini penting untuk memantau kemajuan pembelajaran. Evaluasi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, baik formal maupun informal, tetapi harus direncanakan bersama-sama dengan bahan lainnya. Feedback dapat dipertimbangkan untuk menjadi bagian dari proses evaluasi. Evaluasi dan umpan balik dapat memberikan informasi sejauh mana tanggapan siswa terhadap rangsangan yang diberikan oleh guru dan dapat digunakan sebagai indikator bagaimana pembelajaran berlangsung.
Merencanakan Pembelajaran
Setelah mempelajari garis besar isi dan seperangkat tujuan (pembelajaran), guru dapat mendesain sebuah tes untuk mengukur prestasi masing-masing siswa, ini untuk memastikan pengetahuan siswa tentang topik terkait. Hasil tes dapat membantu untuk perencanaan strategi, pengelompokan, alokasi waktu, ruang, dan penggunaan sumber.

Mengorganisasi Pembelajaran
Tujuan utama pengorganisasian adalah efisiensi dalam proses pembelajaran. Efisiensi tercapai dengan cara mengembangkan urutan yang tepat untuk menyajikan informasi dan pemrograman pengalaman yang relevan. Rencana alternatif dibutuhkan dalam pengorganisasian untuk menjaga jika ada event yang dijadwalkan ternyata tidak bisa dilaksanakan karena berbagai alasan misalnya, tempat tidak tersedia, sumber tidak ada.
Organisasi membutuhkan beberapa rencana tertulis atau panduan untuk diikuti. Keseluruhan rencana mengambil bentuk jadwal selama 4 minggu untuk satu bagian. Terdiri dari kegiatan yang akan dilakukan selama periode perkiraan waktu yang diikuti dalam hubungannya antara satu dengan yang lain. Alat untuk menyelesaikan bentuk organisasi ini adalah grafik kemajuan.
Rencana pembelajaran harus dibangun untuk keperluan diri sendiri, ini penting meskipun dalam bentuk yang standar. Beberapa orang mampu memanage dengan sangat baik dengan hanya sedikit catatan atau garis besar dari pokok bahasan. Sebagian yang lain lebih percaya diri dengan catatan yang lebih luas dan sumber yang memadai. Kita bisa mengembangkannya sesuai dengan kemampuan dan gaya kita, tetapi tetap berdasar pada petunjuk dasar pengorganisasian pembelajaran.
a.       Menyusun daftar poin penting
b.      Menunjukkan bila sumber spesifik akan digunakan
c.       Menyediakan perkiraan waktu untuk setiap aktifitas
d.      Tulis pertanyaan yang anda ingin untuk diajukan

 Mengkoordinasikan Pembelajaran
          Setelah perencanaan dan pengorganisasian dicapai, maka yang harus dipikirkan adalah koordinasi (atau memantau) aktifitas yang sudah direncanakan dan diorganisasi dengan hati-hati. Elemen penting dari koordinasi adalah komunikasi. Pertama, guru harus berkomunikasi secara efektif dengan murid. Mereka harus faham apa yang terjadi dan apa harapan mereka. Kedua, berkomunikasi dengan teman sejawat (sesama guru, kepala sekolah, Tata Usaha, petugas). Ketiga, berkomunikasi dengan orang tua mengenai rencana kegiatan. Ke empat, berkomunikasi dengan orang yang ada di lokasi yang akan dikunjungi. Ke Lima ,menghubungi sumber terkait tanggal dan waktu kedatangan dan harapan terkait presentasi. Ke enam , komunikasi dua arah.
          Monitoring mengacu pada penilaian rutin terhadap kinerja individual untuk memastikan bahwa program bergerak pada arah yang diinginkan ke tingkat yang diinginkan. Monitoring melibatkan baik pembelajaran yang sedang berlangsung maupun perasaan siswa ketika mereka bergerak melalui urutan instruksional. Guru kadang memakai daftar evaluasi diri untuk individu maupun kelompok untuk membantu masing-masing pelajar mengetahui sampai mana kemajuan yang dicapai dan di bagian mana perhatian lebih dibutuhkan.

Mengevaluasi Proses
          Kita harus berhati-hati agar tidak bingung mengenai evaluasi terhadap proses menejemen dengan evaluasi terhadap peserta didik, evaluasi pembelajaran, dan evaluasi materi. Dalam hal ini kita melihat sebagus apa rencana dan organisasi bekerja?. Evaluasi dibuat dalam bagian tujuan asli yang ditetapkan pada perencanaan awal. Tidak ada rumus siap pakai untuk mengevaluasi manajemen pembelajaran, tetapi ada beberapa pedoman yang dapat membantu pelaksanaan evaluasi. Pedoman itu berakar pada pertanyaan Siapa?Apa?Kapan? dan Bagaimana?
a.      Siapa yang terlibat dalam penyampaian pembelajaran?
b.      Aspek apa saja dari bagian-bagian (unit) yang perlu dievaluasi?
c.      Pertanyaan “kapan” ditujukan untuk menentukan waktu kapan evaluasi akan dilaksanakan?
d.     “Bagaimana”? berkaitan dengan cara untuk melakukan evaluasi


Kesimpulan
          Ketika semuanya telah disatukan, rencana pengelolaan telah disusun. Siapapun yang bertanggung jawab dalam pembelajaran, model sistematis dapat membantu (melayani) seorang guru dengan baik ketika ia merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan mengevaluasi pembelajarannya.
Wallahu A’lam bish-Shawab.

















No comments:

Post a Comment